Alo dr. Nurul
Terapi chiropractic menggunakan prinsip manipulasi dan mobilisasi pada tulang belakang yang umumnya menjadi alternatif/pilihan terapi untuk kasus nyeri leher, punggung atas, hingga pinggang. Efektivitas dan keamanan terapi ini sangat berkaitan dengan kompetensi dan keahlian praktisinya.
Di Indonesia sendiri, sepengetahuan saya, belum ada kebijakan pemerintah yang mengatur kompetensi praktisi, indikasi, dan penelitian klinis mengenai penggunaan chiropractic.
Namun, berdasarkan suatu studi systematic review oleh Salehi dkk (2015), dilaporkan terapi chiropractic dapat bermanfaat pada kasus cedera olahraga, nyeri leher, fibromialgia, dan nyeri pinggang (namun efektivitasnya tidak berbeda signifikan dengan terapi lainnya). Tingkat keamanannya secara relatif masih baik, dengan efek samping berat yang pernah ditemukan seperti sindrom kauda ekuina.
Jadi masih perlu dilakukan penelitian yang lebih luas untuk memastikan efektivitas dan keamanannya, serta memastikan keseragaman sertifikasi dan kompetensi praktisinya. Demikian dok. Semoga dapat menjawab.
Terima kasih sebelumnya. :)