Alodokter, apakah pemberian rantidin tetap diperkenankan pada pasien DBD? Karena beberapa TS beranggapan pemberian ranitidin dapat memperburuk kondisi...
Pemberian ranitidin pada pasien DBD - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pemberian ranitidin pada pasien DBD
Dibalas 01 Maret 2020, 08:29
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dokter Umum
Alodokter, apakah pemberian rantidin tetap diperkenankan pada pasien DBD? Karena beberapa TS beranggapan pemberian ranitidin dapat memperburuk kondisi trombositopenia pada pasien DBD.
Tapi yang saya baca dari jurnal kondisi ini hanya terjadi pada kasus pasien yang kritis. Terima kasih sebelumnya.
Dibuat 27 Februari 2020, 20:42
28 Februari 2020, 16:41
dr. Hendra Gunawan SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dokter, penggunaan ranitidine pada DBD pada umumnya masih diperbolehkan, dengan memertimbangkan risk/benefitnya, apakah pada pasien memang ada riwayat dispepsia? bila mual tanpa adanya riwayat dispepsia baik organik maupun fungsional seyogyanya diberikan simtomatis dulu. Penggalian riwayat efek samping obat juga diperlukan walaupun terkesan remeh sehingga kita dapat mengerti apa yang sebenarnya dibutuhkan pasien. Seni anamnesis tersebut yang akan membedakan satu dokter dengan yang lainnya.
01 Maret 2020, 08:29
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dokter Umum
Baik dokter terima kasih atas sharingnya🙏
28 Februari 2020, 13:32
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Alo Dok,
Yang saya baca dari pedoman WHO SEARO, justru pada pasien DF atau DHF dengan komplikasi ensefalopati, malah dianjurkan untuk pemberian H2 blocker atau PPI untuk mengurangi perdarahan saluran cerna. Ref: Dengue and - World Health Organizationapps.searo.who.int › pds_docs
28 Februari 2020, 13:39
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dokter Umum
Baik terima kasih dok atas sharingnya 🙏
28 Februari 2020, 14:11
dr. Patrick Ramos Pakpahan
Dokter Umum
Terima kasih untuk informasinya dok
27 Februari 2020, 21:03
dr. Reynaldi Syarifu Rachman
Dokter Umum
Alo dokter, selamat malam
Kasus drug-induced thrombocytopenia yang spesifik disebabkan oleh antagonis H2 memang dapat terjadi, namun kasus yang dilaporkan sangat jarang. Sehingga, belum bisa menjadi tolok ukur untuk mengkontraindikasikan penggunaan antagonis H2 pada kasus DBD.
Akan tetapi, jika terdapat kecurigaan munculnya trombositopenia imbas obat, maka perlu dipikirkan alternatif lain dalam pemberian obat yang sesuai dengan klinis pasien.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3062128/
Kasus drug-induced thrombocytopenia yang spesifik disebabkan oleh antagonis H2 memang dapat terjadi, namun kasus yang dilaporkan sangat jarang. Sehingga, belum bisa menjadi tolok ukur untuk mengkontraindikasikan penggunaan antagonis H2 pada kasus DBD.
Akan tetapi, jika terdapat kecurigaan munculnya trombositopenia imbas obat, maka perlu dipikirkan alternatif lain dalam pemberian obat yang sesuai dengan klinis pasien.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3062128/
28 Februari 2020, 13:39
dr. Radian Pandhika, M.H.
Dokter Umum
Baik terima kasih dok atas sharingnya 🙏
28 Februari 2020, 00:08
dr.Thera Febrika Nur Fajri
Dokter Umum
27 Februari 2020, 21:03
Kasus drug-induced thrombocytopenia yang spesifik disebabkan oleh antagonis H2 memang dapat terjadi, namun kasus yang dilaporkan sangat jarang. Sehingga, belum bisa menjadi tolok ukur untuk mengkontraindikasikan penggunaan antagonis H2 pada kasus DBD.
Akan tetapi, jika terdapat kecurigaan munculnya trombositopenia imbas obat, maka perlu dipikirkan alternatif lain dalam pemberian obat yang sesuai dengan klinis pasien.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3062128/
Bermanfaat sekali. Terimakasih dok
28 Februari 2020, 14:50
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Sangat bermanfaat sharingnya Dok.