Alo dr. Alvin Wiharja, Sp. KO. Izin bertanya dokter.Bagaimana teknik pencegahan terjadinya henti jantung pada atlet? Edukasi seperti apa yang perlu diberikan...
Pencegahan Henti Jantung pada Atlet - Olahraga Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pencegahan Henti Jantung pada Atlet - Olahraga Ask The Expert
Dibalas 03 Februari 2021, 14:59
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Alo dr. Alvin Wiharja, Sp. KO. Izin bertanya dokter.
Bagaimana teknik pencegahan terjadinya henti jantung pada atlet? Edukasi seperti apa yang perlu diberikan pada atlet dan idealnya pemeriksaan apa saja yang perlu rutin dilakukan untuk atlet yang beresiko tinggi mengalami henti jantung di lapangan?
Terimakasih sebelum nya dokter.
Dibuat 03 Februari 2021, 13:01
03 Februari 2021, 14:59
dr. Alvin Wiharja SpKO
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
Alo Dok!
Terima kasih atas pertanyaannya. Pencegahan henti jantung pada atlet dilakukan dengan berbagai macam skrining, kami dari kedokteran olahraga, menyebut istilah pemeriksaan tersebut dengan Pemeriksaan Pre Partisipasi, diantaranya ada pemeriksaan kebugaran, sehingga kita dapat menentukan dosis latihan yang tepat, kemudian skrining jantung atas indikasi dan konsultasi tentunya dengan sejawat yang berkompeten, misalnya spesialis jantung dan pembuluh ayau spesialis penyakit dalam serta sejawat lainnya. Pencegahan yang dimaksud perlu diketahui tidak dapat 100% pasti tidak terjadi, namun prinsip nya adalah pengontrolan faktor risimo sehingga angka kejadian berharap dapat ditekan. Kemudian, edukasi mengenai pentingnya melakukan exercise bertahap menjadi penting, konsultasikan bila ada gejala sesak atau nyeri dada mendadak. Niscaya bila dilakukan dengan baik akan memperkecil risiko tersebut. Semoga membantu. Terima kasih
Terima kasih atas pertanyaannya. Pencegahan henti jantung pada atlet dilakukan dengan berbagai macam skrining, kami dari kedokteran olahraga, menyebut istilah pemeriksaan tersebut dengan Pemeriksaan Pre Partisipasi, diantaranya ada pemeriksaan kebugaran, sehingga kita dapat menentukan dosis latihan yang tepat, kemudian skrining jantung atas indikasi dan konsultasi tentunya dengan sejawat yang berkompeten, misalnya spesialis jantung dan pembuluh ayau spesialis penyakit dalam serta sejawat lainnya. Pencegahan yang dimaksud perlu diketahui tidak dapat 100% pasti tidak terjadi, namun prinsip nya adalah pengontrolan faktor risimo sehingga angka kejadian berharap dapat ditekan. Kemudian, edukasi mengenai pentingnya melakukan exercise bertahap menjadi penting, konsultasikan bila ada gejala sesak atau nyeri dada mendadak. Niscaya bila dilakukan dengan baik akan memperkecil risiko tersebut. Semoga membantu. Terima kasih