Alodokter, izin bertanya dok. Pasien dengan keluhan sering BAK, BAK tidak lampias, Anyang anyangan. Nyeri saat BAK (-), BAK berpasir (-), walau banyak minum...
Pasien dengan keluhan sering BAK tidak lampias namun tidak terdapat nyeri, ataupun pasir pada urin - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien dengan keluhan sering BAK tidak lampias namun tidak terdapat nyeri, ataupun pasir pada urin
Dibalas 01 Juni 2020, 22:18
Anonymous
Dokter Umum
Alodokter, izin bertanya dok. Pasien dengan keluhan sering BAK, BAK tidak lampias, Anyang anyangan. Nyeri saat BAK (-), BAK berpasir (-), walau banyak minum atau sedikit minum BAK tetap banyak. Keluhan sudah sejak 2 tahun yll. Makan seperti biasa. BB tidak menurun atau meningkat. GDS: normal. Urinalisa : normal
Mohon diskusinya dok, untuk diagnosis banding dan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan. Terima kasih dok
Dibuat 01 Juni 2020, 11:14
01 Juni 2020, 18:00
dr.Eva Naomi Oretla
Dokter Umum
Alo dokter. Izin menjawab diskusi kasus ini. Wanita 21 tahun dengan keluhan BAK tidak lampias, anyang-anyangan sejak 2 thn yll. Keluhan disuria (-), BAK berpasir (-). Pemeriksaan penunjang GDS dan urinalisa normal.
Dari paparan gejala yang dialami oleh pasien, pasien ini mengalami gejala LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms). Untuk gejala LUTS dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian :
1. Storage symptoms, gejala yang timbul : urgensi, frekuensi, nokturia, dan inkontinensia urgensi.
2. Voiding symptoms, gejala yang timbul : hesitancy, intermittency, straining, terminal dribbling dan incomplete emptying.
Berdasarkan klasifikasi LUTS di atas sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien untuk mencari diagnosis bandingnya, perlu diperhatikan adanya gangguan pada sistem storage dan voiding dari sistem urinaria pasien tersebut.
Diagnosis banding yang memungkinkan pada pasien ini :
1. Overactive bladder (suatu sindrom yang terdiri dari urgensi urin, dengan atau tanpa urgensi, inkontinensia urin, biasanya dengan frekuensi urin dan nokturia, tanpa adanya infeksi kausatif atau kondisi patologis dan sugestif dari aktivitas otot detrusor yang berlebihan). Overactive bladder paling sering dialami oleh wanita.
2. Infeksi saluran kemih
3. Urolithiasis ( dd vesikolithiasis)
4. Tumor pada vesica urinaria atau uretra.
5. Adanya kelainan pada sistem urogenital
6. Faktor psikologis
7. Pegunaan obat-obatan.
Dibutuhkan anamnesis lebih lanjut tentang gejala pasien, frekuensi berkemih malam hari, riwayat penyakit dahulu pasien, riwayat obsgyn (apakah pasien sudah menikah, pasien sedang hamil, sdh pernah melahirkan), pola BAB pasien apakah sering mengalami konstipasi (karena stool impaction mempengaruhi frekuensi dan urgensi urinaria), adakah riwayat trauma pada SSP atau pada sistem urinaria, apakah pasien sedang mengalami stress psikologis, adakah obat-obatan rutin yang sedang dikonsumsi pasien. Data-data tersebut dapat membantu dalam mendiagnosis sindrom overactive bladder dan diagnosis banding lainnya. Diperlukan juga pemeriksaan fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang seperti urinalisa, laboratorium darah (GDS, fungsi ginjal), pemeriksaan imaging (USG bladder) atau pemeriksaan IVP (pyelografi intravena) untuk dapat menegakkan diagnosis pasti dalam kasus ini.
Berikut saya sertakan beberapa link journal yang menjadi referensi saya dalam menjawab diskusi ini.
Semoga membantu dokter.
Clinical Guideline for Female Lower Urinary Tract Symptoms
Lower urinary tract symptoms in women
Overactive Bladder Clinical Presentation
Dari paparan gejala yang dialami oleh pasien, pasien ini mengalami gejala LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms). Untuk gejala LUTS dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian :
1. Storage symptoms, gejala yang timbul : urgensi, frekuensi, nokturia, dan inkontinensia urgensi.
2. Voiding symptoms, gejala yang timbul : hesitancy, intermittency, straining, terminal dribbling dan incomplete emptying.
Berdasarkan klasifikasi LUTS di atas sesuai dengan gejala yang dirasakan pasien untuk mencari diagnosis bandingnya, perlu diperhatikan adanya gangguan pada sistem storage dan voiding dari sistem urinaria pasien tersebut.
Diagnosis banding yang memungkinkan pada pasien ini :
1. Overactive bladder (suatu sindrom yang terdiri dari urgensi urin, dengan atau tanpa urgensi, inkontinensia urin, biasanya dengan frekuensi urin dan nokturia, tanpa adanya infeksi kausatif atau kondisi patologis dan sugestif dari aktivitas otot detrusor yang berlebihan). Overactive bladder paling sering dialami oleh wanita.
2. Infeksi saluran kemih
3. Urolithiasis ( dd vesikolithiasis)
4. Tumor pada vesica urinaria atau uretra.
5. Adanya kelainan pada sistem urogenital
6. Faktor psikologis
7. Pegunaan obat-obatan.
Dibutuhkan anamnesis lebih lanjut tentang gejala pasien, frekuensi berkemih malam hari, riwayat penyakit dahulu pasien, riwayat obsgyn (apakah pasien sudah menikah, pasien sedang hamil, sdh pernah melahirkan), pola BAB pasien apakah sering mengalami konstipasi (karena stool impaction mempengaruhi frekuensi dan urgensi urinaria), adakah riwayat trauma pada SSP atau pada sistem urinaria, apakah pasien sedang mengalami stress psikologis, adakah obat-obatan rutin yang sedang dikonsumsi pasien. Data-data tersebut dapat membantu dalam mendiagnosis sindrom overactive bladder dan diagnosis banding lainnya. Diperlukan juga pemeriksaan fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang seperti urinalisa, laboratorium darah (GDS, fungsi ginjal), pemeriksaan imaging (USG bladder) atau pemeriksaan IVP (pyelografi intravena) untuk dapat menegakkan diagnosis pasti dalam kasus ini.
Berikut saya sertakan beberapa link journal yang menjadi referensi saya dalam menjawab diskusi ini.
Semoga membantu dokter.
Clinical Guideline for Female Lower Urinary Tract Symptoms
Lower urinary tract symptoms in women
Overactive Bladder Clinical Presentation
01 Juni 2020, 12:10
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Pasiennya laki laki atau perempuan Dok? Kalau laki laki kemungkinannya adalah BPH, tumor di kandung kemih, atau kelemahan otot sekitar pelvis.
01 Juni 2020, 12:16
dr. Nurul Falah
Dokter Umum
Kalau perempuan, kemungkinannya bisa saja karena efek samping obat tertentu Dok (salah satunya obat flu), stres psikologis, kelainan saraf tulang belakang, kelemahan otot kandung kemih, termasuk juga tumor pada kandung kemih atau urethra. Kemungkinan kalau berkepanjangan akan butuh evaluasi lebih lanjut dengan USG, uretrosistografi (rontgen dengan kontras). CMIIW.
01 Juni 2020, 15:37
dr. Dandy Firmansyah
Dokter Umum
Bisa kita curigai adanya kelemahan pada spicter vesica urinaria (neurogenic bladder) bisa dianamnesa ulang riwayat sejak kapan apakah bisa menahan kencing atau tidak