Alo Dokter, Assalamualaikum.. sy memiliki pasien anak usia 8 bulan BB 7 kg. keluhan sesak disertai demam . Keluhan tanpa disertai batuk flu. Pasien punya...
Sesak napas pada anak usia 8 bulan dengan riwayat bronkopneumonia - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Sesak napas pada anak usia 8 bulan dengan riwayat bronkopneumonia
Alo Dokter, Assalamualaikum.. sy memiliki pasien anak usia 8 bulan BB 7 kg. keluhan sesak disertai demam . Keluhan tanpa disertai batuk flu. Pasien punya riwayat BP sblmnya. Kira² sdh bisa pemberian ABO ? Dan pemberian salbtamol d puyer
ALO Dokter. Untuk anak usia 8 bulan, berat 7 kg, sesak napas, demam, tanpa batuk/pilek dominan, dan riwayat bronkopneumonia/BP, prioritas utamanya adalah menentukan penyebab sesak napas dan demam, serta menilai tingkat keparahan sesak napas tersebut.
Meskipun tanpa batuk/pilek dominan, adanya riwayat bronkopneumonia/BP, demam, dan sesak napas pada bayi 8 bulan meningkatkan kecurigaan pneumonia. Namun, penting untuk menyingkirkan penyebab lain, seperti penyakit jantung bawaan atau sepsis.
Perhatikan tanda-tanda bahaya yang memerlukan stabilisasi dan rujukan segera, seperti sianosis, grunting, retraksi berat, takipnea, penurunan kesadaran, dan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan asupan oral/tidak mampu menyusu karena sesak napas, penurunan urine output (popok basah berkurang).
Jika terdapat tanda klinis seperti takipnea atau retraksi, pemberian Antibiotik Empiris (ABO) harus dipertimbangkan serius.
- Pneumonia Rawat Jalan: Amoksisilin adalah lini pertama (80-100 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis). Contohnya jika berat 7kg, dan dosis Amoksisilin 80 mg/kg/hari, maka berikan 80x7=560mg/hari. Diberikan dalam 2-3 dosis terbagi.
- Pneumonia Rawat Inap (Tanda Bahaya/Gagal Terapi Oral): Amoksisilin/Ampisilin injeksi, sering dikombinasikan dengan aminoglikosida jika ada risiko infeksi berat.
Salbutamol tidak direkomendasikan rutin untuk bronkiolitis atau pneumonia murni. Penggunaan hanya diindikasikan jika terdapat bukti bronkospasme signifikan (wheezing), dan jika diberikan, terapi inhalasi lebih diutamakan daripada sediaan oral.
Lakukan pemantauan ketat terhadap laju napas, retraksi dada, oksigenasi, dan status hidrasi pasien.
Semoga membantu, Dok.