Alo dokter, ijin bertanya/berdiskusi mengenai tatalaksana hiperglikemia pada pasien covid sering kali ditemukan GDS > 180 pada pasien non DM covid 19. Apakah...
Tatalaksan Hiperglikemia ( tanpa diketahui status DM) pada covid 19 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Tatalaksan Hiperglikemia ( tanpa diketahui status DM) pada covid 19
Dibalas 29 Agustus 2021, 18:20
dr.Hernita Perliyani
Dokter Umum
Alo dokter, ijin bertanya/berdiskusi mengenai tatalaksana hiperglikemia pada pasien covid sering kali ditemukan GDS > 180 pada pasien non DM covid 19. Apakah ada pedoman atau tatalaksana terkini pasien hiperglikemia pada covid 19 dok? Apakah lini pertama langsung memakai insulin atau bisa dengan obat oral terlebih dahulu dok pada pasien hiperglikemia dgn keadaan umum masih bagus krn di tempat saya bekerja pasien stabil langsung diberikan insulin. Terima kasih 🙏
Dibuat 29 Agustus 2021, 12:07
29 Agustus 2021, 13:51
dr.Farid Rakhman
Dokter Umum
Baik Dokter Hernita, pertanyaan bagus terkait tatalaksana keadaan hiperglikemic pada covid 19.
yang pertama, saya ingin menyampaikan bahwa keadaan hiperglikemic dapat disebabkan oleh DM atau keadaan reaktif. Hiperglikemic reaktif sendiri kita definisikan sebagai keadaan hiprglikemic tanpa keadaan DM sebelumnya.
Untuk itu kita harusmengetahui status Diabetes pasien kita, bagaimana kalau keluarga pasien atau pasien tidak tahu riwayat DM sebelumnya? Maka kita harus kembali ke kriteria diagnosa DM terlebih dahulu, menurut ADA 2021, sesorang dapat dikatakan DM apabila: HbA1C lebih dari sama dengan 6.5%, seseorang dengan GDP lebih dari sama dengan 126 mg/dL, Hasil tes toleransi glukosa oral lebih dari sama dengan 200 mg/dL (bukan gula darah post pransial loh ya), serta GDP > 200 mg/dL dengan disertai trias klasik. Sehingga penting bagi kita memeriksakan pemeriksaan GDP, Test toleransi glukosa oral, HbA1C, GDS dan paling penting ya Dokter jangan cuma nanya ada riwayat DM ga,tp jg tanyakan trias klasik ada atau enggak.Trus pasti abis itu bilang, tapi kan perlu waktu Dok? ya memang,
Trus bagaimana kalau gula darahnya sangat tinggi?
Kalau sangat tinggi, kita harus mempertimbangkan, apakah keadaan tersebut merupakan hiperglikemic in criticall ill, HHS, ataukah KAD, untuk itu kita harus memahami kriteria diagnosa HHS dan KAD, karna merskipun mirip, target terapi bakal berbeda. dan untuk menegakkannya kita perlu memeriksa keadaan klinis pasien (ingat kita klinisi, bukan dukun), serta memeriksa BGA dan osmolalitas darah, dan ingat osmolalitas dihitung menggunakan rumus, menggunakan parameter kadar natrium, kadar glukosa (jelas pasti udah di cek kan) dan ureum.
Baik HHS, KAD maupun hiperglikemic in critically ill, targetnya berbeda-beda, silahkan buka guideline JBDS atau ADA terbaru untuk lebih mendetailnyaTrus, apakah mesti dikasih insulin? nah, kembali lagi, terapi adalah art setiap klinisi, yang mempertimbangkan keadaan pasien, tim medis + paramedis serta cos effective and benefitterkait pasien covid dengan hiperglikemic idealnya harus dikaji dulu apakah dia DM atau enggak, karna target terapinya beda. dan ingat seringkali pasien covid dapat kortikosteroid, yang berpotensi bikin hiperglikemic, jd ya hati-hati. apakah insulin? klo pasien dengan DM rutin metformin dan GD nya terkontrol dengan obat itu, knapa mesti kita switch? atau kalau GD nya 181 trus tidak ada DM, menurut saya ga perlu buru2 dikasih insulin.
silahkan diskusikan dengan DPJP pasien km tersebut, apa pertimbangannya.Terima kasih
yang pertama, saya ingin menyampaikan bahwa keadaan hiperglikemic dapat disebabkan oleh DM atau keadaan reaktif. Hiperglikemic reaktif sendiri kita definisikan sebagai keadaan hiprglikemic tanpa keadaan DM sebelumnya.
Untuk itu kita harusmengetahui status Diabetes pasien kita, bagaimana kalau keluarga pasien atau pasien tidak tahu riwayat DM sebelumnya? Maka kita harus kembali ke kriteria diagnosa DM terlebih dahulu, menurut ADA 2021, sesorang dapat dikatakan DM apabila: HbA1C lebih dari sama dengan 6.5%, seseorang dengan GDP lebih dari sama dengan 126 mg/dL, Hasil tes toleransi glukosa oral lebih dari sama dengan 200 mg/dL (bukan gula darah post pransial loh ya), serta GDP > 200 mg/dL dengan disertai trias klasik. Sehingga penting bagi kita memeriksakan pemeriksaan GDP, Test toleransi glukosa oral, HbA1C, GDS dan paling penting ya Dokter jangan cuma nanya ada riwayat DM ga,tp jg tanyakan trias klasik ada atau enggak.Trus pasti abis itu bilang, tapi kan perlu waktu Dok? ya memang,
Trus bagaimana kalau gula darahnya sangat tinggi?
Kalau sangat tinggi, kita harus mempertimbangkan, apakah keadaan tersebut merupakan hiperglikemic in criticall ill, HHS, ataukah KAD, untuk itu kita harus memahami kriteria diagnosa HHS dan KAD, karna merskipun mirip, target terapi bakal berbeda. dan untuk menegakkannya kita perlu memeriksa keadaan klinis pasien (ingat kita klinisi, bukan dukun), serta memeriksa BGA dan osmolalitas darah, dan ingat osmolalitas dihitung menggunakan rumus, menggunakan parameter kadar natrium, kadar glukosa (jelas pasti udah di cek kan) dan ureum.
Baik HHS, KAD maupun hiperglikemic in critically ill, targetnya berbeda-beda, silahkan buka guideline JBDS atau ADA terbaru untuk lebih mendetailnyaTrus, apakah mesti dikasih insulin? nah, kembali lagi, terapi adalah art setiap klinisi, yang mempertimbangkan keadaan pasien, tim medis + paramedis serta cos effective and benefitterkait pasien covid dengan hiperglikemic idealnya harus dikaji dulu apakah dia DM atau enggak, karna target terapinya beda. dan ingat seringkali pasien covid dapat kortikosteroid, yang berpotensi bikin hiperglikemic, jd ya hati-hati. apakah insulin? klo pasien dengan DM rutin metformin dan GD nya terkontrol dengan obat itu, knapa mesti kita switch? atau kalau GD nya 181 trus tidak ada DM, menurut saya ga perlu buru2 dikasih insulin.
silahkan diskusikan dengan DPJP pasien km tersebut, apa pertimbangannya.Terima kasih
29 Agustus 2021, 13:52
dr.Farid Rakhman
Dokter Umum
sorry, itu typo, maksudnya GDS lebih dari sama dengan 200 disertai trias klasik
29 Agustus 2021, 18:20
dr.Faisal Shaldy
Dokter Umum
Ini pada kasus DM pada pasien Covid 19 ya, ijin menyimak
Tp menurut rekomendasi pengobatan DM di era pandemi disarankan langsung menggunakan terapi insulin.
Mohon di koreksi jika salah
Terima kasih
Tp menurut rekomendasi pengobatan DM di era pandemi disarankan langsung menggunakan terapi insulin.
Mohon di koreksi jika salah
Terima kasih