Teman-teman sejawat, Mohon masukan dan sarannya, kalau ada pasien berobat yang baru membawa hasil test lab HIV positif dan juga membawa hasil pemeriksaan TB...
Terapi untuk pasien HIV dengan TB Paru - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Terapi untuk pasien HIV dengan TB Paru
Teman-teman sejawat,
Mohon masukan dan sarannya, kalau ada pasien berobat yang baru membawa hasil test lab HIV positif dan juga membawa hasil pemeriksaan TB paru aktif (dengan hasil BTA dan Rontgen (+)), apakah harus langsung memulai terapi ARV secepatnya atau mengobati TBnya dulu dan ARVnya ditunda? kalau ya, berapa lama bisa menunda ARVnya? Apa ada alur penatalaksaanaan yang khusus untuk kasus seperti ini?
Menurut pendapat saya, jika ada pasien didiagnosa HIV ko-infeksi TB paru, disarankan untuk menjalani OAT terlebih dahulu setidaknya 2 minggu, sebelum nantinya memulai ARV, hal ini ditujukan untuk menghindari risiko terjadinya IRIS (immune reconstitution inflammatory syndrome), sebaiknya pasien tsb juga dikonsultasikan kepada Dokter Spesialis Paru untuk penatalaksanaannya.
Saya setuju dengan dr. Fathir, Pemberian OAT pada pasien HIV perlu segera diberikan untuk mengobati TBnya secara langsung dan mencegah risiko komplikasi lain akibat infeksi oportunistik TB. Setelah dosis obat OAT dan adherence pasien sudah baik, dapat dilanjutkan terapi ARV untuk mengobati infeksi HIVnya. Namun sebagai catatan, berdasarkan penelitian multi-center pada 2017, institusi seperti CDC merekomendasikan pemberian ARV dimulai setelah 2 minggu pengobatan OAT jika jumlah CD4 pasien HIV <50 sel/mm3 atau setelah 8 minggu pengobatan OAT pada pasien HIV dengan jumlah CD4 lebih tinggi > 200 - 250 sel/mm3.
Terima kasih dr Fathir dan dr Kevin untuk sharingnya....