selamat sore dok.. mengenai kolesterol, saya bisa usulkan beberapa cara: - coba untuk terapkan Mediterranean Diet dok, medium fat yang sebagian besar PUFA (bisa dari salmon, tuna, atau di Indo bisa pake ikan nila atau ikan gabus -> omega 3nya tinggi) secara EBM berfungsi untuk menurunkan sindorma metabolik - atau gunakan guidleline NCEP (national cholesterol education program). mereka menggunakan TLC (therapeutic lifestyle changes). total kolesterol yang dimakan kurang dari 200mg/hari, dengan SFAnya <7% per hari, sarankan serat sekitar 5 porsi per hari - olahraga dok. 30 menit sehari moderate intensity, minimal 5x seminggu, target 150 menit per minggu (jalan pagi atao brisk walking oke), atau bisa 40 menit sehari, minimal 3-4x per minggu, menurut AHA bisa menurunkan kolesterol dan tekanan darah - kurangi porsi karbohidrat (dari snack terutama), juga gula (dari minuman juga) boleh dicoba dok untuk lifestylenya. dicoba dulu sebulan dengan dosis simva tetap, kalau tidak berubah, diganti atorva saja 10 mg dok.

apa ada resiko atherosclerotic cardiovascular disease (ASCVD) atau DM? menurut guidline ADA maupun ACC/AHA, sebenarnya yg perlu menjadi perhatian lebih adalah nilai LDL nya. dan terapinya dimulai dari moderate intensity statin therapy yang mana dosis simvastatin adalah 20-40 mg. Dapat juga diganti dengan agen lain seperti atorvastatin atau rosuvastatin dengan dosis yg lebih rendah. Tetap dilakukan pengawan adverse effects dari penggunaan statin. Sering kali terapi dislipidemia jatuh pada clinical inertia.
terima kasih.

Sasaran utama terapi untuk gangguan lipid adalah LDL. Kadar kolesterol total sangat sulit untuk mencerminkan kadar LDL. Kita ketahui bahwa kadar kolesterol total =LDL +HDL +TG/5
Jadi kalau kolesterol total tinggi jangan jangan TG nya tinggi? Jadi terapi statin kurang cocok, atau karena masih muda maka HDL tinggi?
Saran dilakukan pemeriksaan profil lipid secara detail