Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Flucloxacillin
Penggunaan flucloxacillin pada kehamilan termasuk dalam kategori B1 oleh TGA. Pada ibu menyusui, flucloxacillin diketahui diekskresikan ke dalam ASI.[6,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori B1 (TGA): obat-obat yang hanya dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa teramati adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek merugikan langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Penelitian pada hewan belum menunjukkan bukti peningkatan terjadinya kerusakan janin.[8]
Data sangat terbatas mengenai efikasi dan keamanan penggunaan flucloxacillin pada kehamilan, baik untuk indikasi kulit, endokarditis, maupun infeksi lainnya, Studi pada hewan menunjukkan bahwa flucloxacillin tidak menunjukkan efek teratogenik.[7,10]
Sejumlah kecil kasus penggunaan flucloxacillin oleh ibu hamil tidak menunjukkan bukti efek samping. Namun, perhatian khusus dan pertimbangan yang baik diperlukan dalam memberikan obat apa pun selama kehamilan. Oleh karena itu, flucloxacillin hanya boleh digunakan selama kehamilan jika potensi manfaatnya lebih besar daripada risiko.[7,10]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Flucloxacillin diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah sedikit, sehingga kemungkinan reaksi hipersensitivitas harus dipertimbangkan pada bayi yang menyusui.[7,10]
Manfaat perkembangan dan kesehatan dari menyusui harus dipertimbangkan bersama kebutuhan klinis ibu akan flucloxacillin dan potensi efek samping pada bayi.[7,10]