Farmakologi Hydrochlorothiazide
Farmakologi hydrochlorothiazide (HCT) adalah obat diuretik kerja singkat. Efek dari obat ini adalah meningkatkan diuresis dengan mengurangi reabsorpsi elektrolit pada tubulus kontortus distal ginjal.[2,8]
Farmakodinamik
Hydrochlorothiazide menginhibisi transport Na+/Cl- pada tubulus kontortus distal ginjal. Hal ini menyebabkan lebih banyak natrium dan cairan diekskresikan oleh ginjal. Selain itu, hydrochlorothiazide juga menyebabkan peningkatan ekskresi kalium dan bikarbonat.
Pemberian hydrochlorothiazide pada kondisi akut akan menyebabkan penurunan tekanan darah melalui peningkatan diuresis dan penurunan volume plasma. Hydrochlorothiazide juga dapat menimbulkan vasodilatasi dengan mengaktivasi calcium-activated potassium channel pada otot polos, serta menginhibisi enzim karbonik anhidrase. Hal ini menyebabkan desensitisasi reseptor otot polos karena kenaikan kadar kalsium dan mencegah autoregulasi ginjal.[1-5,9]
Studi menunjukan bahwa pemberian hydrochlorothiazide dengan dosis 12,5-25 mg per hari dapat menurunkan tekanan sistolik 5-7 mmHg dan diastolik 4-5 mmHg dalam 24 jam. Penurunan tekanan darah oleh hydrochlorothiazide memang lebih rendah dibandingkan obat antihipertensi lain seperti golongan ACE inhibitor (captopril), antagonis kalsium (amlodipine), atau penghambat beta (bisoprolol).[2,8,10-12]
Farmakokinetik
Hydrochlorothiazide dapat diserap dengan baik melalui traktus gastrointestinal, dengan bioavailabilitas mencapai 75%. Hydrochlorothiazide tidak dimetabolisme dan diekskresikan langsung melalui urin.[1,3]
Absorpsi
Absorpsi hydrochlorothiazide dilaporkan bervariasi tergantung pada jenis sediaan, namun makna klinis dari variasi ini belum diketahui. Setelah pemberian hydrochlorothiazide dalam dosis 12,5‒100 mg, konsentrasi puncak plasma 70‒490 ng/ml dicapai dalam 1‒5 jam.
Kecepatan dan tingkat absorpsi akan menurun sebanyak 10‒20% jika diberikan bersama makanan. Absorpsi juga menurun pada pasien dengan gagal ginjal. Berdasarkan studi mengenai konsentrasi plasma 24 jam, waktu paruh plasma hydrochlorothiazide dilaporkan berkisar 5,6‒15 jam. Waktu paruh ini memanjang pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.[1,3]
Distribusi
Hydrochlorothiazide akan terikat protein sebesar 40‒68% di plasma. Volume distribusi hydrochlorothiazide dalam plasma adalah sebesar 3,6‒7,8 L/kg. Hydrochlorothiazide dapat menembus plasenta, namun tidak melewati blood brain barrier.[1,2,4,5]
Metabolisme
Hydrochlorothiazide tidak dimetabolisme dan diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah.[1,3]
Eliminasi
Ekskresi hydrochlorothiazide adalah melalui urin. Setidaknya 61% obat dieliminasi dalam 24 jam.[1,2,5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini