Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Bromhexine general_alomedika 2024-05-20T09:56:00+07:00 2024-05-20T09:56:00+07:00
Bromhexine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Bromhexine

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Secara farmakologi, bromhexine mencapai efek mukolitiknya dengan beraksi pada sel yang memproduksi mukus. Obat ini dapat merusak struktur asam polisakarida mukus dan mengurangi viskositas mukus, sehingga dapat membantu pembersihan mukus dari saluran napas. Selain itu, obat ini juga membantu kinerja sel epitel bersilia.

Farmakodinamik

Manifestasi klinis pada sebagian besar penyakit saluran pernapasan disebabkan oleh inflamasi yang kemudian meningkatkan sekresi mukus dan mengganggu pembersihan mukus. Hal ini menyebabkan gangguan aliran udara dalam saluran napas dan batuk.[2]

Bromhexine merupakan agen mukolitik yang bekerja pada fase pembentukan mukus di sel penghasil mukus dalam kelenjar-kelenjar saluran pernapasan. Obat ini mengurangi viskositas mukus, sehingga melancarkan pernapasan dan mengurangi batuk.[1,2,8]

Bromhexine meningkatkan aktivitas lisosom dan hidrolisis asam mukopolisakarida yang merupakan komponen mukoid dari sekret saluran pernapasan. Hal ini menyebabkan mukus menjadi lebih encer dan memperbaiki pergerakkan sel epitel bersilia, sehingga sekret lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.[9,10]

Bromhexine dapat menghambat reseptor transmembran serine-protease 2 (TMPRSS2). Aktivitas reseptor tersebut berperan penting dalam terjadinya penyakit respirasi akibat virus, seperti influenza dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).[2]

Farmakokinetik

Bromhexine dapat diabsorbsi dengan cepat melalui rute peroral. Namun, pemberian secara peroral umumnya hanya memberikan bioavailabilitas sekitar 20%. Pemberian melalui jalur intravena menghasilkan bioavailabilitas yang lebih tinggi.

Absorbsi

Absorbsi bromhexine oral dilaporkan meningkat secara linear mulai dari dosis 8–32  mg. Absorbsi tersebut terjadi secara cepat dengan onset kerja 30 menit.[2,8]

Distribusi

Bromhexine dapat terdistribusi secara cepat dan luas dalam tubuh. Obat ini dilaporkan dapat menembus sawar darah otak dan plasenta. Saat distribusi, 95% bromhexine berikatan dengan protein plasma. Kadar bromhexine di jaringan bronkial ditemukan 1,5–3,2 kali lebih tinggi daripada kadarnya di plasma setelah 2 jam pemberian.[2,6]

Metabolisme

Setelah absorbsi, sediaan oral bromhexine melalui melalui metabolisme first-pass di hepar hingga 75–80%, sehingga bioavailabilitasnya hanya mencapai 22-27%. Hampir seluruh konsentrasi bromhexine dimetabolisme menjadi metabolit yang terhidroksi dan asam dibromantranilik. Ambroxol merupakan salah satu metabolit bromhexine.[2,6]

Eliminasi

Bromhexine dieliminasi melalui urine. Setelah pemberian dosis oral tunggal sebesar 8–32 mg, obat ini memiliki waktu paruh antara 6,6–31,4 jam.[2]

Referensi

2. Drugbank. Bromhexine. https://go.drugbank.com/drugs/DB09019
6. DrugsUpdate. Bromhexine drug information. https://www.drugsupdate.com/generic/view/745/Bromhexine
8. Bhagat A, Rachana. Bromhexine: A Comprehensive Review. Int J Biol Med Res. 2018;9(3):6455-6459.
9. PubChem. Bromhexine hydrochloride. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5702220
10. National Institute of Health. NCATS Inxight: Drugs — BROMHEXINE. National Center for Advancing Translational Sciences. https://drugs.ncats.io/substance/Q1J152VB1P

Pendahuluan Bromhexine
Formulasi Bromhexine

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
  • Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif
    Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 17 April 2025, 21:54
Peran Povidone Iodine Sebagai Terapi Dini Common Cold di Tengah Cuaca Pancaroba - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Memasuki masa pancaroba, fluktuasi suhu dan kelembapan udara menjadi faktor pemicu meningkatnya kasus common cold. Kondisi ini menciptakan...
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.