Farmakologi Hidrogen Peroksida
Farmakologi hidrogen peroksida adalah sebagai antimikroba. Pada pemberian topikal, hidrogen peroksida tidak diabsorpsi secara sistemik.
Farmakodinamik
Hidrogen peroksida dengan konsentrasi minimal 3% memiliki efek antimikroba lemah. Hidrogen peroksida dapat membunuh bakteri dengan cara melepaskan oksigen reaktif saat berkontak dengan jaringan yang mengandung enzim katalase.[1,8]
Hidrogen peroksida juga memiliki efek berbuih atau berbusa apabila diaplikasikan pada luka dapat mengangkat debris atau pus pada luka dan mengurangi jumlah bakteri dalam luka.[5]
Farmakokinetik
Hidrogen peroksida sesungguhnya merupakan hasil produk fisiologis dari metabolisme tubuh manusia yang sudah berada dalam kondisi siap untuk didekomposisi oleh enzim katalase pada sel normal.[9,10]
Absorpsi
Pada saat hidrogen peroksida diaplikasikan pada kulit atau luka, zat ini memiliki penetrasi yang lemah. Berbagai sumber bahkan menyatakan bahwa obat ini tidak diabsorpsi secara sistemik.
Distribusi
Belum ada data atau penelitian khusus mengenai distribusi hidrogen peroksida pada manusia. Namun, berdasarkan studi pada hewan, hidrogen peroksida didistribusikan pada paru-paru, usus, thymus, hepar, dan ginjal.
Metabolisme
Proses dekomposisi hidrogen peroksida diatur oleh glutation peroksidase, yang ada pada jaringan normal manusia. Pada saat hidrogen peroksida terpapar dengan enzim katalase, maka hidrogen peroksida akan secara cepat diubah menjadi oksigen dan air.[1,3,5]
Toksisitas
Hidrogen peroksida menimbulkan efek toksisitas melalui tiga mekanisme, yakni kerusakan akibat efek korosif, formasi gas oksigen, dan peroksidasi lipid. Hidrogen peroksida bersifat kaustik, oleh karena itu penggunaannya harus didilusi terlebih dahulu agar tidak menyebabkan kerusakan jaringan.
Jika hidrogen peroksida tertelan dalam jumlah banyak (>50mL hidrogen peroksida 33%) dapat terbentuk oksigen dalam volume yang substansial yang bisa berkembang hingga melebihi jumlah kelarutan maksimum dalam darah dan menyebabkan emboli.
Selain itu, hidrogen peroksida juga dapat menyebabkan iritasi sistem pencernaan dan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, hematemesis, dan mulut berbusa. Busa tersebut dapat menyebabkan tersumbatnya saluran napas dan aspirasi pulmonal. Mukosa dan orofaring akan terbakar dan melepuh, dapat pula terjadi spasme laring, gastritis erosif, sinus takikardia, letargi, koma, kejang, stridor, penyempitan subepiglotis, apnea, dan henti jantung.
Inhalasi uap atau asap yang ditimbulkan dari hidrogen peroksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.[11,12]