Pengawasan Klinis Hidrogen Peroksida
Pengawasan klinis jarang diperlukan pada penggunaan hidrogen peroksida secara topikal. Pada kasus di mana hidrogen peroksida tertelan atau terhirup, perlu diperhatikan tanda-tanda intoksikasi seperti gastritis erosif, erosi saluran napas, hingga henti napas dan jantung.
Penggunaan hidrogen peroksida sendiri sebetulnya sudah ditinggalkan di beberapa negara, dan hanya boleh digunakan pada ilmu kedokteran hewan saja. Obat ini memiliki efek antibakterial yang lemah dan juga bersifat sitotoksik pada sel normal dan jaringan granulasi.[18]