Efek Samping dan Interaksi Obat Deferoksamin Mesilat
Efek samping deferoksamin mesilat sering muncul akibat pemberian obat yang terlalu cepat. Interaksi obat dapat terjadi dengan vitamin C, proklorperazin, dan gallium-67.
Efek Samping
Terapi deferoksamin mesilat kronik dapat menyebabkan tuli sensorineural dan retinopati. Mekanisme cedera okular belum diketahui pasti, namun diduga berkaitan dengan kerusakan pada epitel pigmen retina, yang dapat berujung pada gangguan visus, lapang pandang, dan buta warna. Gangguan pendengaran dan penglihatan bisa reversible jika terapi dihentikan secara dini.
Selain itu, retardasi tumbuh kembang bisa muncul pada anak. Pemantauan tumbuh kembang diperlukan untuk deteksi dini.
Efek samping akut yang umum timbul adalah keluhan gastrointestinal, anafilaksis, perubahan warna kulit, iritasi kulit, dan urin berwarna merah muda. Acute respiratory distress syndrome (ARDS) bisa terjadi walaupun jarang.[2,4,5]
Efek samping berdasarkan sistem organ adalah:
- Lokasi injeksi: iritasi lokal, nyeri, panas, bengkak, indurasi, infiltrasi, pruritus, eritema, bentol, eskar, krusta, vesikel, edema lokal
- Kardiovaskular: hipotensi, syok, takikardia
- Saraf Pusat: pusing, nyeri kepala, neuropati, parestesia, kejang
- Endokrin dan metabolik: supresi pertumbuhan, hiperparatiroidisme, hipokalsemia
- Gastrointestinal: distres abdomen, nyeri perut, diare, mual, muntah
- Genitourinari: disuria, perubahan warna urin
- Hematologi dan onkologi: displasia, leukopenia, trombositopenia
- Hepar: insufisiensi hepar, peningkatan serum transaminase
- Hipersensitivitas: anafilaksis, angioedema, reaksi alergi
- Infeksi: infeksi Yersinia dan mukormikosis
- Neuromuskuloskeletal: athralgia, spasme otot, mialgia
- Mata: penglihatan buram, katarak, kromatopsia, opasitas kornea, penurunan penglihatan perifer, ambliopia nokturnal, neuritis optik, perubahan pigmen retina, skotoma, kebutaan
- Pendengaran: tuli, tinnitus
- Renal: gagal ginjal akut, peningkatan kadar kreatinin serum, penyakit renal tubular
- Respiratorius: dyspnea, sianosis, infiltrat interstitial[2,3,5]
Interaksi obat
Deferoksamin mesilat bisa berinteraksi dengan vitamin C, proklorperazin, dan gallium-67.
Vitamin C
Pasien dengan iron overload biasanya mengalami defisiensi vitamin C, diduga karena zat besi mengoksidasi vitamin C. Vitamin C meningkatkan availabilitas kelasi besi. Sebagai terapi adjuvan kelasi besi, vitamin C disarankan diberikan dalam dosis hingga 200 mg dalam dosis terbagi, dimulai 1 bulan setelah inisiasi terapi rutin dengan deferoksamin mesilat.
Secara umum, dosis vitamin C 50 mg/hari untuk anak di bawah 10 tahun dan 100 mg untuk anak yang lebih tua sudah cukup.[3]
Proklorperazin
Penggunaan deferoksamin mesilat bersamaan dengan proklorperazin dapat mengakibatkan gangguan kesadaran sementara.[3]
Galium-67
Penggunaan bersamaan dengan gallium-67 dapat mengakibatkan hasil pencitraan tidak akurat atau terdistorsi karena deferoksamin mampu meningkatkan ekskresi gallium-67 dalam urin. Hentikan deferoksamin 48 jam sebelum skintigrafi dengan gallium-67.[3]