Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Dengue
Penggunaan vaksin dengue pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori B2 oleh TGA. Pada ibu menyusui, vaksin dengue tidak diketahui apakah dapat dikeluarkan ke dalam ASI.[11]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA dan TGA belum memasukkan vaksin dengue dalam kategori kehamilan apapun. Penelitian pada hewan tidak menunjukkan efek berbahaya langsung atau tidak langsung sehubungan dengan toksisitas reproduksi. Namun, pada manusia tidak terdapat data yang cukup untuk menentukan efek vaksin dengue pada kehamilan, perkembangan embrio, partus, dan perkembangan postnatal. Direkomendasikan bagi wanita usia subur untuk menghindari kehamilan selama 4 minggu setelah menerima vaksin dengue.[1,4]
Beberapa pertimbangan klinis yang perlu menjadi perhatian, antara lain wanita hamil memiliki peningkatan risiko komplikasi terkait infeksi dengue dibandingkan dengan wanita tidak hamil. Wanita hamil dengan demam dengue mungkin berisiko lebih tinggi untuk hasil kehamilan yang merugikan, termasuk persalinan preterm, serta terdapat laporan penularan vertikal virus dengue dari ibu dengan viremia terhadap bayinya saat melahirkan.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Vaksin dengue dikontraindikasikan bagi ibu menyusui. Tidak diketahui apakah vaksin dengue diekskresikan ke dalam ASI. Efek pada bayi yang disusui juga belum diteliti. Penelitian pada hewan tidak menunjukkan efek berbahaya secara langsung atau tidak langsung sehubungan dengan laktasi.[1,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani