PEN-FAST: Alat Pengambilan Keputusan Klinis pada Pasien yang Dicurigai Mengalami Alergi Penicillin

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan, Sp.PD

Mayoritas orang yang disebut memiliki alergi penicillin, terutama terhadap amoxicillin, diketahui kemudian ternyata tidak alergi terhadap penicillin. PEN-FAST, alat pengambilan keputusan klinis, telah diteliti sebagai alat untuk menyingkirkan kemungkinan alergi penicillin tanpa memerlukan pengujian lebih lanjut.[1,2]

Permasalahan dalam Penentuan Alergi Penicillin

Alergi penicillin sering ditemukan pada praktik klinis. Namun, kenyataannya, ketika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya sekitar 1% pasien yang sebelumnya diklaim memiliki alergi penicillin yang kemudian menunjukkan reaksi alergi yang sebenarnya. Selain itu, sebanyak 80% pasien tersebut tidak mengalami alergi lagi dalam 10 tahun.[1,2]

PEN-FAST Alergi Penicillin

Pentingnya Delabeling Alergi Penicillin

Alergi penicillin adalah alergi obat yang paling sering didokumentasikan dalam rekam medis. Meski begitu, sebanyak 90% pasien ini dilaporkan dapat mentoleransi penicillin ketika dilakukan pengujian alergi. Konsekuensi dari label alergi penicillin yang diberikan pada pasien adalah menyebabkan pasien tersebut menerima antibiotik alternatif, yang biasanya berspektrum lebih luas, memiliki efikasi yang lebih rendah, efek samping lebih banyak, dan juga akan meningkatkan biaya perawatan kesehatan.

Hal ini juga meningkatkan risiko munculnya organisme yang resisten terhadap berbagai obat dan berujung pada kegagalan pengobatan. Mengidentifikasi alergi penicillin yang sebenarnya akan memungkinkan seorang dokter untuk mengobati infeksi dengan antibiotik beta-laktam dengan spektrum lebih sempit, mengurangi biaya terapi, menurunkan risiko efek samping seperti infeksi Clostridium difficile, dan tentunya resistensi antibiotik.[3-5]

Saat ini, satu-satunya metode untuk menentukan apakah seseorang benar-benar memiliki alergi adalah melalui uji kulit yang dilakukan oleh ahli alergi, diikuti dengan tes provokasi. Berbagai alat klinis telah dikembangkan untuk membantu klinisi dalam mengambil keputusan dalam memandu pemberian antibiotik, terutama golongan penicillin. Salah satunya adalah PEN-FAST yang telah dilaporkan memiliki nilai prediksi negatif (NPV) yang tinggi, yaitu 96-99%, sehingga dapat mengidentifikasi pasien dengan risiko rendah alergi penicillin dan tidak memerlukan uji kulit sebelum uji tantangan penicillin oral.[2,3]

Kriteria PEN-FAST

PEN-FAST merupakan alat untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko rendah alergi penicillin. PEN-FAST diperuntukkan bagi pasien yang telah melaporkan adanya riwayat alergi penicillin, dengan menggunakan 3 kriteria klinis, yakni episode alergi, fenotipe, dan pengobatan yang diperlukan.

Tabel 1. Skor PEN-FAST

Memiliki riwayat alergi penicillin, ditambah dengan

F

Five years or less since reaction (≤ 5 tahun sejak reaksi terakhir)

2 poin
A Anafilaksis atau angioedema 2 poin
S

Severe cutaneous adverse reaction (efek samping kutaneus berat)

T

Treatment required for reaction (memerlukan tindakan terapeutik untuk mengatasi reaksi yang timbul

1 poin

Sumber: dr. Vania A. Gunawan, Alomedika, 2023.[6]

Efek samping kutaneus berat yang dimaksud dalam kriteria di atas meliputi sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS), dan acute generalized exanthematous pustulosis. Kriteria ini juga mencakup pasien dengan ruam yang melibatkan mukosa.

Interpretasi dari PEN-FAST adalah:

  • Poin 0: risiko sangat rendah terjadi tes alergi penicillin positif (<1%)
  • Poin 1-2: risiko rendah terjadi tes alergi penicillin positif (5%)
  • Poin 3: risiko sedang terjadi tes alergi penicillin positif (20%)
  • Poin 4-5: risiko tinggi terjadi tes alergi penicillin positif (50%).[6]

Studi Validasi dari Penggunaan PEN-FAST

Sebuah kohort melibatkan 622 pasien dari 2 fasilitas kesehatan tersier di Australia. Studi ini menemukan bahwa dari keseluruhan pasien yang dinyatakan berisiko rendah (skor PEN-FAST < 3) hanya 3,7%  yang didapatkan positif terhadap tes alergi penicillin. Sensitivitas pemeriksaan ini dalam mendeteksi alergi penicillin adalah sebesar 70,7%, dengan spesifisitas 78,5%. Nilai prediksi positif (PPV) 25,3%, dan NPV 96,3%.[6]

Hasil serupa juga didapatkan dari studi prospektif terhadap 120 pasien di Amerika Serikat. Studi tersebut mendapatkan bahwa PEN-FAST memiliki NPV 100% pada pasien dengan risiko rendah. Sebanyak 88 pasien dengan skor PEN-FAST kurang dari 2 didapatkan mampu mentoleransi penicillin. Pada 32 pasien dengan skor ≥3 didapatkan 2 orang positif pada uji kulit dan 2 orang positif uji tantangan penicillin oral.[2]

Kelebihan dan Keterbatasan Penggunaan PEN-FAST

Penggunaan PEN-FAST memudahkan seorang klinis untuk secara cepat mengidentifikasi pasien yang dapat diberikan beta-laktam. Studi oleh Kaur et al mencoba meninjau ulang pasien-pasien yang menghindari antibiotik beta-laktam karena riwayat ‘alergi’.  Sebanyak 26 dari 36 pasien yang sebelumnya tidak mendapat antibiotik beta-laktam ternyata dapat mentoleransi beta-laktam. Hasil penelitian ini mendukung penggunaan PEN-FAST dalam memperbarui status alergi pasien secara efisien dan mengidentifikasi pasien berisiko rendah yang mungkin memenuhi syarat untuk mendapat terapi beta-laktam.[7]

Studi oleh Piotin et al merupakan studi pertama yang menggunakan PEN-FAST pada populasi Eropa. Pada studi tersebut didapatkan bahwa skor PEN-FAST kurang dari 3 menunjukkan NPV yang tinggi (93%). Dengan penerapan PEN-FAST, sebanyak 27 pasien (19%) dapat dengan tepat dikeluarkan dari kelompok alergi amoxicillin.[1,5]

Ada beberapa keterbatasan pada penggunaan PEN-FAST. Beberapa studi validasi PEN-FAST melakukan eksklusi alergi beta-laktam non-penicillin dan beberapa penicillin intravena yang tidak dapat dikonfirmasi dengan tes provokasi oral. Tes ini juga hanya dapat diterapkan pada pasien dewasa saja.[6]

Kesimpulan

Penicillin merupakan antibiotik yang paling banyak diklaim menimbulkan reaksi alergi. Namun, pada kenyataannya, hanya 1% dari populasi yang dilabeli memiliki alergi penicillin yang benar-benar menunjukkan hasil positif dari tes alergi. PEN-FAST merupakan salah satu alat klinis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien mana yang berisiko rendah memiliki alergi penicillin sebenarnya.

Kecepatan dan kemudahan dalam penerapan PEN-FAST merupakan kelebihan dari alat ini. PEN-FAST dapat membantu ahli alergi untuk menghapus label alergi penicillin, termasuk di perawatan primer. Kemungkinan alergi yang sebenarnya pada mereka yang memiliki skor PEN-FAST kurang dari 3 poin mirip dengan hasil negatif pada uji kulit. Oleh karena itu, pengelompokan pasien menggunakan PEN-FAST dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait pemberian antibiotik segera dan keperluan rujukan untuk tes alergi.

Referensi