Epidemiologi Proktitis
Berdasarkan data epidemiologi, proktitis terjadi pada 30% pasien kolitis ulseratif yang memiliki insidens 0,5–24,5 kasus per 100.000 person-years. Sebanyak 50% ke atas kejadian proktitis dapat mengalami relaps dalam 20 tahun karena patofisiologinya yang berhubungan dengan reaksi inflamasi.[18]
Global
Secara umum, proktitis lebih banyak ditemukan pada pasien dewasa. Kolitis ulseratif yang berhubungan dengan proktitis memiliki insidens 0,5–24,5 kasus per 100.000 person-years. Pada pasien dengan kolitis ulseratif, 30% pasien mengalami keterlibatan mukosa rektum. Terapi radiasi menyebabkan 5-20% kasus proktitis di Amerika serikat, umumnya dalam 6 bulan terapi dan dosis total > 50 Gy.
Proktitis akibat infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia, lebih banyak dialami oleh dewasa muda, dengan insidensi lebih tinggi pada pria. Di antara pria yang berhubungan seksual dengan pria, prevalensi klamidia rektal adalah 9% dan gonorrhea rektal 5%.[1,4,18]
Indonesia
Data epidemiologi proktitis belum tersedia.
Mortalitas
Mortalitas terkait proktitis belum dilaporkan. Akan tetapi, proktitis dapat menjadi refrakter dan memerlukan tindakan operasi yang berpengaruh pada kualitas hidup pasien, seperti kolostomi dan proktektomi.
Studi yang dilakukan oleh Monstad et al., dari 519 pasien kolitis ulseratif, 125 mengalami proktitis ulseratif. Pada follow up sampai dengan 20 tahun, kejadian kumulatif kolektomi mencapai 7,6% pada kelompok proktitis ulseratif.[18,19]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli