Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Overdosis Paracetamol annisa-meidina 2025-05-14T15:17:32+07:00 2025-05-14T15:17:32+07:00
Overdosis Paracetamol
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Overdosis Paracetamol

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi paracetamol overdose atau overdosis paracetamol adalah konsumsi paracetamol dalam dosis toksik. Overdosis dapat terjadi sebagai tindakan menyakiti diri sendiri yang disengaja atau akibat mengonsumsi paracetamol dalam dosis berlebih secara tidak sengaja. Penyalahgunaan paracetamol dan konsumsi paracetamol pada pasien dengan penyakit hati kronik juga dapat menyebabkan terjadinya kondisi overdosis paracetamol.[2,4,9]

Pemberian Paracetamol Dosis Tinggi Secara Tidak Sengaja

Konsumsi paracetamol melebihi dosis terapeutik yang yang direkomendasikan berdasarkan usia, baik dalam satu waktu atau secara kumulatif, dapat menyebabkan kondisi overdosis. Overdosis paracetamol juga dapat terjadi apabila individu mengonsumsi lebih dari satu produk obat yang mengandung paracetamol, tanpa menyadari jumlah total dosis yang dikonsumsi.[1,4,9,10]

Berikut rentang dosis terapeutik obat paracetamol yang direkomendasikan berdasarkan usia:

  • Usia 1 bulan hingga 12 tahun: 15 mg/kg, paracetamol diberikan setiap 6 jam, hingga mencapai batas dosis 60 mg/kg/hari.
  • Usia >12 tahun hingga dewasa: 650-1000 mg, paracetamol diberikan setiap 4-6 jam, dan tidak boleh melebihi 4 gram/hari.[1,4,6]

Konsumsi paracetamol dengan dosis lebih dari 200 mg/kg atau lebih dari 10 g dalam 24 jam pada dewasa dapat menyebabkan terjadinya toksisitas paracetamol pada organ hepar yang kemudian berkembang menjadi gagal hati akut.[1,4,6]

Overdosis Paracetamol Sengaja

Konsumsi paracetamol berlebihan yang disengaja sering dikenal dengan self-poisoning. Paracetamol merupakan obat yang paling umum digunakan untuk menginduksi overdosis secara sengaja.

Pada banyak kasus, self-poisoning paracetamol sering dilakukan bersama dengan konsumsi alkohol atau obat lain untuk secara sengaja menyebabkan overdosis. Alkohol memiliki efek ganda dalam metabolisme paracetamol, yakni bisa bersifat protektif terhadap metabolit toksik dan bisa justru memperberat munculnya metabolit toksik.[12-15]

Penyalahgunaan atau Penggunaan Paracetamol yang Berulang

Paracetamol yang merupakan obat over-the-counter (OTC) sebagai agen antipiretik dan analgetik yang digunakan untuk meredakan nyeri atau demam, sering dikonsumsi secara berulang dan terus menerus, tanpa memperhatikan dosis maksimum harian yang direkomendasikan yaitu 4 gram/hari untuk orang dewasa.

Penyalahgunaan dan penggunaan paracetamol yang berulang dapat menyebabkan kondisi overdosis paracetamol yang tidak disadari, akibat dosis paracetamol yang dikonsumsi melebihi dosis maksimum harian yang direkomendasikan.[4,6,7]

Konsumsi Paracetamol pada Individu dengan Sirosis Hati

Individu yang memiliki riwayat atau sedang mengalami gangguan fungsi hati seperti hepatitis maupun sirosis hepatis dapat mengalami kondisi overdosis paracetamol meskipun dosis paracetamol yang diberikan sesuai dengan dosis maksimum harian yang direkomendasikan.[4,6,9]

Kondisi overdosis paracetamol pada individu dengan sirosis hati disebabkan oleh penurunan kemampuan organ hepar dalam memetabolisme paracetamol dan mendetoksifikasi akumulasi metabolit reaktif NAPQI akibat defisiensi glutathione pada hepar.[4,6,9]

Faktor Risiko

Faktor yang dapat meningkatkan risiko overdosis paracetamol dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu faktor personal, faktor interaksi obat, genetik, dan organisasional.

Faktor Personal

Faktor ini mencakup pola konsumsi mandiri (self-medicating) paracetamol atau obat lainnya yang mengandung paracetamol dalam jangka panjang atau melebihi dosis yang disarankan tanpa memperhatikan keterangan pada obat. Selain itu, overdosis paracetamol juga bisa terjadi pada pasien yang memiliki riwayat nyeri dan demam yang berkepanjangan tanpa diketahui penyebab yang pasti.

Overdosis paracetamol juga lebih mungkin terjadi pada pasien yang memiliki masalah kesehatan mental, kondisi malnutrisi yang dapat menyebabkan defisiensi glutathione, dan memiliki riwayat penyakit gangguan fungsi hati atau ginjal.[1,11-15]

Faktor Interaksi Obat

Penggunaan obat-obatan dan zat yang mempengaruhi metabolisme paracetamol dapat meningkatkan risiko overdosis. Ini mencakup konsumsi bersama alkohol dan beberapa obat lain yang dapat meningkatkan aktivitas enzim sitokrom P-450 (CYP450) dan CYP2E1 di hepar, misalnya rifampicin dan efavirenz.[1,11-15]

Faktor Genetik

Polimorfisme genetik seperti nukleotida tunggal pada enzim yang bertanggung jawab atas metabolisme paracetamol telah diidentifikasi memiliki potensi untuk meningkatkan risiko terjadinya overdosis paracetamol dengan hepatotoksisitas.[1,11-15]

Faktor Organisasional

Kurangnya fasilitas penanganan penyalahgunaan zat (khususnya penyalahgunaan zat alkohol secara kronis) maupun overdosis obat, tidak terdapat penanganan yang memadai, serta upaya pencegahan overdosis obat yang kurang juga akan meningkatkan risiko overdosis.[1,11-15]

Referensi

1. Chidiac A N, Buckley N A, et al. Paracetamol (acetaminophen) overdose and hepatotoxicity: mechanism,treatment, prevention measures, and estimates of burden of disease. Expert Opinion on Drug Metabolism & Toxicology. 2023;19(5):297-317 DOI: 10.1080/17425255.2023.2223959
2. Dear J W, Bateman D N. Paracetamol Poisoning. Medicine. 2019;0:1-3 DOI:https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2019.12.017
4. Agrawal S, Khazaeni B. Acetaminophen Toxicity. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441917/
6. Tsang WH, et al. Paracetamol-induced hepatotoxicity after normal therapeutic doses in the Hong Kong Chinese population. Hong Kong Medical Journal. 2024;30(5):355-361
7. Nurfadhila L, Rahmawati M, et al. Analisis senyawa acetaminophen dalam sampel biologis dengan berbagai macam metode. Journal of Pharmaceutical and Sciences. 2023;6(3):1221-1237
9. Anindyaguna A, Mustofa S, et al. Drug-Induced Liver Injury Akibat Penyalahgunaan Paracetamol. Medula. 2022; 12(3):500-507
10. Saad M, Flament J. Paracetamol overdose causing acute kidney injury without hepatotoxicity: a case report. International Journal of Emergency Medicine. 2024;17(81):1-4 DOI: https://doi.org/10.1186/s12245-024-00662-w
11. Abd-ELAzeem A M R, Hassan Aziz O A, et al. Evaluation of the impact of an acute single paracetamol overdose on renal functions and serum electrolytes. MJMR. 2024;35(2):72-79 DOI: 10.21608/mjmr.2024.259956.1597
12. JHH Okuyama, et al. Estimates of Paracetamol Poisoning in Brazil: Analysis of Official Records From 1990s to 2020. Front Pharmacol. 2022;13(829547):1-7 DOI:10.3389/fphar.2022.829547
13. Popiolek I, Hydzik P, Jagielski P, et al. Risk Factors for Hepatotoxicity Due to Paracetamol Overdose in Adults. Medicina. 2021;57(752):1-9 DOI: https://doi.org/10.3390/medicina57080752
14. George I, Meldrum J. A study to assess the prevalence of unintentional paracetamol overdose among patients presenting in dental pain in primary care. British Dental Journal. 2020;0:1-4
15. Doggui R, Adib K, Baldacchino A. Understanding Fatal and Non-Fatal Drug Overdose Risk Factor: Overdose Risk Questionnaire Pilot Study-Validation. Front Pharmacol. 2022;12:693673

Patofisiologi Overdosis Paracetamol
Epidemiologi Overdosis Paracetamol

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
    Komparasi Efektivitas Paracetamol dan NSAID untuk Manajemen Nyeri pada Trauma Muskuloskeletal
  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
  • Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
    Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
  • Kafein sebagai Tambahan Analgesik untuk Nyeri Akut pada Pasien Dewasa – Telaah Jurnal Alomedika
    Kafein sebagai Tambahan Analgesik untuk Nyeri Akut pada Pasien Dewasa – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 11 September 2024, 09:07
Apa boleh memberi ASI setelah pemberian paracetamol pada demam pada bayi 2 bulan
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Izin diskusi na dok bayi usia 2 blan deman sudah 2 hri .T 39 .. byi masih ASi. Yg ingin saya tnya na stlah pemberian paractmol pa kah boleh d beri kan Asi,...
Anonymous
Dibalas 22 Juni 2024, 20:43
Paracetamol untuk demam pada pasien dengan sirosis hepar
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter saya mendapat pasien seorang lk, usia 51 thn dengan keluhan demam sejak 1 hari, demam terutama malam hari, keluhan gusi berdarah dan mimisan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.