Patofisiologi Osteomyelitis
Patofisiologi osteomyelitis melibatkan inokulasi organisme dalam jumlah besar, trauma yang menyebabkan kerusakan tulang, atau benda asing pada tulang. Tanpa bermacam kondisi tersebut, tulang normal sebenarnya sangat sulit mengalami infeksi.[4,5]
Patogenesis osteomyelitis akut maupun kronis bersifat multifaktorial dan belum dapat dipahami dengan baik. Namun, ada beberapa mekanisme masuknya patogen ke dalam tulang yang telah diketahui, yaitu:
- Osteomyelitis hematogenous: penyebaran melalui peredaran darah
- Osteomyelitis contiguous: penyebaran dari fokal infeksi yang berdekatan, seperti setelah trauma atau pembedahan
- Osteomyelitis terkait insufisiensi vaskular: osteomyelitis sekunder akibat suatu fokal infeksi yang berdekatan yang disertai insufisiensi vaskular, misalnya pada pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit pembuluh darah perifer[4,5]
Osteomyelitis Hematogenous
Osteomyelitis hematogenous adalah infeksi pada tulang yang diakibatkan oleh infeksi bakteri dalam aliran darah. Penyakit ini mencakup 20% dari total kasus osteomyelitis. Penyakit ini sering ditemukan pada anak-anak yang mempunyai metafisis tulang yang kaya aliran darah.[1,6-8]
Patogenesis penyakit ini dimulai dengan inokulasi bakteri secara berulang pada pembuluh darah di metafisis tulang. Inokulasi bakteri ini biasanya terjadi di daerah transisi pembuluh darah dari pembuluh darah arteriol hingga vena sinusoid pada metafisis dekat epiphyseal plates. Inokulasi daerah transisi ini akan menyebabkan turbulensi aliran darah dan melambatkan aliran darah.[1,6-8]
Perlambatan aliran darah menyebabkan akumulasi mikroba dan infeksi. Selanjutnya, infeksi menyebabkan reaksi inflamasi dan meningkatkan tekanan di bagian medula tulang. Tekanan yang meningkat ini akan mengakibatkan penjalaran infeksi ke bagian korteks tulang dan ke periosteum.[1,6-8]
Penjalaran infeksi tersebut dapat mengurangi suplai darah ke periosteum dan akhirnya menyebabkan nekrosis tulang. Selain itu, rongga yang terbentuk akibat nekrosis tulang dapat mengandung pus. Pada rongga yang kosong akibat nekrosis tulang, tulang baru (involucrum) dapat tumbuh.[1,6-8]
Osteomyelitis Contiguous
Osteomyelitis contiguous terjadi akibat penyebaran inokulasi infeksi dari berbagai sumber, seperti kontaminasi langsung dari tempat perlukaan, kontaminasi iatrogenik dari prosedur invasif, atau infeksi invasif dari jaringan lunak sekitar. Berbeda dengan osteomyelitis hematogenous, pada tulang yang terinfeksi osteomyelitis contiguous sering ditemukan lebih banyak jenis mikroorganisme.[1,6]
Osteomyelitis Terkait Insufisiensi Vaskular
Osteomyelitis golongan ini disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran darah. Insufisiensi vaskular ini sering terjadi pada pasien lansia yang mengalami ulkus dekubitus atau pada penderita kaki diabetes.[1,6]
Vaskularisasi yang buruk pada penderita kaki diabetes dapat mengganggu imunitas lokal dan penyembuhan luka. Hal ini kemudian mendukung penyebaran infeksi ke tulang. Sementara itu, osteomyelitis akibat ulkus dekubitus terjadi karena infeksi pada jaringan lunak daerah sakrum dan pantat yang lalu menyebar ke tulang pelvis dan ekstremitas bawah.[1,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur