Prognosis Bronkiektasis
Prognosis bronkiektasis atau bronchiectasis tergantung pada etiologi yang mendasari, seperti infeksi, penyakit obstruktif saluran napas, kondisi struktural paru, defek klirens mukosiliar, imunodefisiensi, dan penyakit komorbid. Selain itu, prognosis dipengaruhi oleh keparahan bronkiektasis yang telah terjadi ketika pasien mencari pengobatan.
Komplikasi
Bronkiektasis dapat mengakibatkan komplikasi seperti hemoptisis masif, gagal napas, dan cor pulmonale.[11,15]
Hemoptisis Masif
Hemoptisis masif merupakan perdarahan paru dengan volume antara 100–600 mL. Bronkiektasis adalah penyebab hemoptisis masif yang paling sering. Hemoptisis pada bronkiektasis terjadi akibat ruptur arteri bronkial pada lumen bronkial.[6,11]
Gagal Napas
Gagal napas pada kasus bronkiektasis dapat berupa tipe hipoksik, hiperkapnik, atau gabungan. Akan tetapi, gagal napas tipe hipoksik lebih sering terjadi, yang ditandai dengan PaO2 <60 mmHg, PaCO2 normal atau menurun (<50 mmHg), dan PA-aO2 meningkat.[11,15]
Cor Pulmonale
Hipertensi pulmonal pada bronkiektasis dapat menyebabkan cor pulmonale. Kondisi ini ditandai dengan edema perifer, hepatomegali, dan hipoksia.[11,16]
Prognosis
Prognosis bronkiektasis sulit ditentukan karena sangat tergantung pada keparahan dan penyakit yang mendasari. Pasien dengan frekuensi eksaserbasi berat yang semakin sering memiliki prognosis yang semakin buruk. Hal ini dikarenakan penurunan fungsi paru pada bronkiektasis bersifat irreversible. Bronkiektasis yang berkaitan dengan cystic fibrosis juga dilaporkan memiliki mortalitas yang lebih tinggi.[17,18]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur