Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI telah merilis jadwal imunisasi anak terbaru pada tahun 2023, yang menggantikan jadwal imunisasi yang dirilis pada tahun 2020 lalu. Rekomendasi jadwal imunisasi ini mencakup anak berusia 0–18 tahun.
Definisi imunisasi berdasarkan WHO adalah proses untuk membuat seseorang kebal terhadap suatu penyakit, yang umumnya dilakukan melalui pemberian vaksin. Imunisasi merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penyakit infeksius, rawat inap, disabilitas, dan kematian terkainya. Imunisasi juga penting untuk mencegah terjadinya pandemi atau kejadian luar biasa.[1,2]
Jadwal Vaksin Hepatitis B
Rekomendasi pemberian imunisasi hepatitis B tahun 2023 sama dengan rekomendasi pada tahun 2020. Untuk bayi dengan berat badan ≥2000 gram, vaksin hepatitis B monovalen diberikan segera setelah lahir sebelum bayi berusia 24 jam. Sementara itu, untuk bayi dengan berat lahir <2000 gram, vaksin diberikan saat bayi akan pulang atau saat bayi berusia ≥1 bulan karena bayi baru bisa memberi respons imun adekuat.[3-5]
Imunisasi selanjutnya diberikan bersama dengan vaksin DTwP (difteri, tetanus, pertusis whole cell) atau vaksin DTaP (difteri, tetanus, pertusis aseluler) pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.[3-5]
Bayi yang lahir dari ibu dengan status HbsAg positif perlu diberikan vaksin hepatitis B bersamaan dengan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) sesegera mungkin dalam waktu 24 jam hingga maksimal usia 7 hari. Efikasi menurun setelah 48 jam. Pemberian vaksin ini dilakukan tanpa memandang berat bayi. Lalu, vaksin selanjutnya diberikan tambahan 3 dosis saat usia 2, 3, 4 bulan.[3-5]
Jadwal Vaksin Polio
Rekomendasi jadwal vaksin polio menurut IDAI tahun 2023 sama dengan rekomendasi pada tahun 2020. Dalam rangka eradikasi polio yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026, bivalent oral polio vaccine (bOPV) diberikan sebanyak 4 dosis dan inactivated poliovirus vaccine (IPV) diberikan sebanyak 2 dosis.[3,4]
Bivalent oral polio vaccine (bOPV) berisi virus polio serotipe 1 dan 3 yang dilemahkan. Dosis pemberian bOPV adalah 2 tetes. Dosis nol diteteskan ke mulut bayi sebelum bayi pulang. Lalu, dosis selanjutnya diberikan saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan.[3,4]
Inactivated polio vaccine (IPV) merupakan vaksin inaktif berisikan virus polio tipe 1, 2, dan 3. Selain memberikan proteksi terhadap virus polio serotipe 2, pemberian 2 dosis IPV juga meningkatkan imunitas terhadap virus polio serotipe 1 dan 3. Dosis pemberian IPV yaitu 0,5 ml yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan pada saat anak berusia 4 dan 9 bulan.[3,6-8]
Jadwal Vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG
Rekomendasi IDAI tentang vaksin BCG tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020, yaitu diberikan segera setelah lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berusia 1 bulan. Vaksin BCG merupakan vaksin hidup yang dilemahkan yang berasal dari M. bovis. Vaksin disuntikkan secara intradermal dengan dosis 0,05 ml untuk bayi <1 tahun, dan 0,1 ml untuk bayi >1 tahun.[3,4]
Di negara dengan insiden tuberkulosis yang tinggi, vaksin BCG yang diberikan pada neonatus memberikan perlindungan sebesar 82% terhadap kejadian tuberkulosis paru dan menurunkan kejadian tuberkulosis berat sebanyak 90%.[3,9]
Jadwal Vaksin Difteria, Tetanus, dan Pertusis atau DTP
Rekomendasi imunisasi DTP tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020, yakni 6 dosis yang diberikan pada anak usia 2 bulan sampai 18 tahun. Enam dosis tersebut terdiri dari 3 dosis primer (usia 2, 3, dan 4 bulan) dan 3 dosis booster. Dosis booster diberikan pada usia 18 bulan, 5–7 tahun, dan 10–18 tahun.[3,4]
Pada program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), murid SD kelas 1 diberikan vaksin (DT/DTaP), murid kelas 2 diberikan Td/Tdap, dan murid kelas 5 diberikan Td/TdaP. [3,4]
Anak usia >1 tahun yang belum pernah mendapatkan imunisasi DTP harus diberikan imunisasi 3 dosis primer dengan interval minimal 4 minggu antara dosis pertama dan kedua, dan interval minimal 6 bulan antara dosis kedua dan ketiga. Dosis booster bisa diberikan 1 tahun setelah dosis ketiga.[3,4]
Jadwal Pneumococcal Conjugate Vaccine atau PCV
Rekomendasi imunisasi PCV primer dan booster pada anak usia 6 minggu sampai 5 tahun dalam jadwal IDAI 2023 sama dengan jadwal IDAI 2020. Pada anak usia 7–12 bulan, PCV primer diberikan 2 kali dengan interval antar dosis minimal 1 bulan. Dosis booster diberikan pada umur 12–15 bulan dengan jarak sedikitnya 2 bulan dari dosis sebelumnya.[3,4]
Bila anak belum pernah diberikan imunisasi PCV pada umur 1–2 tahun, maka berikan 2 dosis dengan interval antar dosis 2 bulan. Pada anak berusia 2–5 tahun yang belum pernah mendapatkan vaksin, berikan PCV-10 sebanyak 2 dosis dengan interval antar dosis 2 bulan. Sementara itu, PCV-13 hanya diberikan sebanyak 1 kali.[3,4]
Di Juli 2022, pemerintah Indonesia telah menetapkan imunisasi PCV sebagai imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia, dengan jadwal pemberian saat anak berusia 2, 3 bulan dan imunisasi lanjutan untuk anak usia 12 bulan.[3,4,10,11]
Jenis vaksin PCV yang digunakan yaitu PCV-13 yang disuntikkan intramuskular 0,5 ml, yang berisikan 13 serotipe (1, 3, 4, 5, 6A, 7F, 9V, 14, 18C, 19A, 19F, dan 23F) yang dikonjugasikan dengan protein karier difteri nontoksik (D), difteri CRM 197.[3,4,10,11]
Jadwal Vaksin Haemophilus influenzae B (Hib)
Rekomendasi pemberian vaksin Hib tahun 2023 sama dengan rekomendasi pada tahun 2020, yaitu diberikan dalam bentuk kombinasi sesuai jadwal pentavalen atau jadwal heksavalen DTwP atau DTaP. Vaksin diberikan pada usia usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan, dengan dosis booster pada usia 18 bulan. Vaksin Hib merupakan vaksin inaktif dan pemberiannya disuntikkan secara intramuskular.[3,4]
Jadwal Vaksin Rotavirus
Rekomendasi jadwal vaksin rotavirus tahun 2023 sama dengan rekomendasi pada tahun 2020. Terdapat 2 jenis vaksin rotavirus yaitu vaksin monovalen (RV1) dan pentavalen (RV5). Vaksin monovalen (RV1) berisi satu galur RIX4414 yang berasal dari rotavirus serotipe G1P[8] yang dilemahkan.[3,12,13]
Vaksin monovalen diberikan secara oral sebanyak 2 dosis, dengan interval antar dosis yaitu 4 minggu. Dosis pertama diberikan pada usia 6-12 minggu, dan dosis kedua harus diberikan paling lambat usia 24 minggu.[3,12,13]
Vaksin pentavalen mengandung 5 galur rotavirus (G1, G2, G3, G4, dan P1A[8]) yang dikembangkan dari serum bovine dan manusia. Vaksin pentavalen diberikan secara oral sebanyak 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 6–12 minggu, dengan interval antar dosis 4–10 minggu. Dosis ketiga diberikan paling lambat di usia 32 minggu.[3,12]
Pada bulan Juli 2022, pemerintah Indonesia telah menetapkan pemberian imunisasi rotavirus sebagai imunisasi rutin yang diberikan secara bertahap ke seluruh wilayah Indonesia.[3,12-14]
Jadwal Vaksin Influenza
Rekomendasi jadwal vaksin influenza tahun 2023 sama dengan rekomendasi pada tahun 2020. Vaksin influenza disuntikkan secara intramuskular, dengan dosis pertama diberikan mulai usia 6 bulan. Vaksin diberikan sebanyak 2 dosis yang berisi antigen yang sama. Jarak pemberian antar dosis yaitu 4 minggu.[3,4]
Pada anak berusia >9 tahun, pemberian dosis pertama cukup dilakukan 1 kali dan selanjutnya dilakukan pengulangan setiap 1 tahun sekali pada bulan yang sama, tanpa memperhatikan jenis vaksin South (SH) atau North hemisphere (NH).[3,4]
Jadwal Vaksin Campak Rubella (MR) dan Campak Rubella Mump (MMR)
Rekomendasi jadwal imunisasi MR/MMR tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020. Imunisasi MR terdiri dari total 3 dosis. Dosis pertama disuntikkan subkutan saat anak berusia 9 bulan, dosis kedua saat usia 15-18 bulan, dan dosis ketiga saat usia 5-7 tahun (program BIAS kelas 1 SD). Bila anak sampai usia 12 bulan belum mendapatkan vaksin MR, maka vaksin MMR dapat diberikan mulai usia 12-15 bulan, dan dosis kedua saat usia 5-7 tahun.[3,4]
Vaksin MR/MMR dan Varicella (MR/MMR + V) dapat diberikan secara simultan tetapi terpisah pada anak usia < 2 tahun karena risiko terjadinya kejang demam yang lebih rendah daripada pemberian dalam sediaan MMRV. MMRV dapat diberikan sebagai dosis booster atau diberikan pada usia >2 tahun pada anak yang belum mendapatkan vaksin MR/MMR dan varicella karena tidak meningkatkan risiko kejang demam.[3,4]
Jadwal Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Rekomendasi jadwal imunisasi JE tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020. Imunisasi disuntikkan subkutan mulai usia 9 bulan untuk anak yang tinggal di daerah endemis, atau yang akan berpergian ke daerah endemis selama ≥1 bulan di daerah dengan kejadian luar biasa (KLB) JE.[3,4]
Perlindungan jangka panjang dapat dicapai dengan pemberian dosis booster 1-2 tahun kemudian. Sembilan provinsi di Indonesia yang telah melaporkan kasus JE adalah Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Riau.[3,4]
Jadwal Vaksin Varicella
Rekomendasi jadwal imunisasi varicella tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020. Vaksin disuntikkan subkutan. Vaksin terdiri dari 2 dosis, dimulai saat anak berusia 12-18 bulan dengan interval antar dosis 6 minggu sampai 3 bulan (anak usia 1-12 tahun) atau 4-6 minggu (anak ≥13 tahun). Vaksin ini berisi virus varicella zoster yang telah dilemahkan, yang tersedia dalam sediaan monovalen atau kombinasi dengan vaksin campak, mumps, dan rubella (MMRV).[3,4]
Jadwal Vaksin Hepatitis A
Rekomendasi jadwal imunisasi hepatitis A tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020, yaitu disuntikkan intramuskular saat anak mulai berusia ≥12 bulan. Vaksin terdiri dari 2 dosis, dengan interval antar dosis 6-18 bulan. Vaksin hepatitis A berisi virus inaktif.[3,15]
Jadwal Vaksin Tifoid
Rekomendasi jadwal imunisasi tifoid tahun 2023 sama dengan rekomendasi tahun 2020, yaitu diberikan mulai usia ≥2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Vaksin tifoid merupakan vaksin polisakarida yang disuntikkan intramuskular atau subkutan dengan dosis 0,5 ml.[3,16,17]
Jadwal Vaksin Human Papillomavirus (HPV)
Vaksin HPV terdiri dari 3 jenis yaitu bivalen (16,18), kuadrivalen (6,11,16,18), dan nonavalen (6,11,16,18,31,35,45,52,58). Kanker serviks paling banyak disebabkan oleh virus HPV serotipe 16 dan 18, sedangkan kutil kelamin disebabkan oleh serotipe 6,11, 31, 35, 45, 52, dan 58. Seluruh vaksin HPV mengandung virus like particles (tidak mengandung produk biologis hidup atau DNA virus), sehingga bersifat noninfeksius. Vaksin nonavalen pada September 2022 telah mendapatkan izin edar dari BPOM.[3,18]
Pada jadwal imunisasi IDAI 2023, tersedia jadwal untuk vaksin nonavalen (9 serotipe virus) bila dibandingkan dengan rekomendasi tahun 2020 yang hanya memuat jadwal untuk vaksin bivalen dan kuadrivalen.[3,4]
Vaksin HPV disuntikkan intramuskular pada anak perempuan usia 9-14 tahun. Vaksin terdiri dari 2 dosis dengan interval antar dosis 6-15 bulan. Opsi lain adalah vaksin pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) SD, yakni dosis pertama saat kelas 5 dan dosis kedua saat kelas 6. Mulai usia 15 tahun, pemberian sama dengan dosis dewasa, yaitu 3 dosis dengan jadwal vaksin bivalen 0, 1, 6 bulan dan jadwal vaksin kuadrivalen atau nonavalen 0, 2, 6 bulan.[3,4]
Jadwal Vaksin Dengue
Pada jadwal imunisasi IDAI 2023, ada tambahan vaksin dengue TAK-003 (backbone DEN-2) bila dibandingkan jadwal sebelumnya yang hanya menyediakan vaksin chimeric yellow fever dengue (CYD). Vaksin TAK-003 adalah vaksin tetravalen berupa vaksin hidup yang dilemahkan dan disertai teknologi DNA rekombinan dengan backbone virus dengue-2. Vaksin CYD adalah vaksin tetravalen berupa vaksin hidup yang dilemahkan dengan backbone YFV-17D dan tidak menggunakan adjuvan.[3,4]
Perbedaan kedua vaksin tersebut adalah vaksin TAK-003 dapat diberikan pada anak seronegatif atau seropositif, sedangkan vaksin CYD hanya dapat diberikan pada anak yang pernah terinfeksi dengue sebelumnya yang dibuktikan dengan pemeriksaan NS-1, PCR-ELISA, IgM, atau IgG.[3,4]
Vaksin CYD disuntikan secara intramuskular 0,5 ml pada anak usia 9-16 tahun. Vaksin terdiri dari 3 dosis dengan jadwal 0, 6, dan 12 bulan. Sementara itu, vaksin TAK-003 disuntikkan secara subkutan pada usia 6-45 tahun. Vaksin TAK-003 terdiri dari 2 dosis dengan interval antara dosis pertama dan kedua yaitu 3 bulan.[3,4,19]
Kesimpulan
Evaluasi berkala jadwal imunisasi terus dilakukan oleh Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk menyesuaikan dengan vaksin terbaru, program imunisasi berdasarkan Kemenkes, serta berbagai literatur terbaru lainnya.
Rekomendasi imunisasi IDAI tahun 2023 tidak banyak berbeda dari rekomendasi tahun 2020. Perubahan ada pada imunisasi HPV dan dengue. Selain sediaan bivalen dan kuadrivalen, vaksin HPV di Indonesia saat ini tersedia dalam bentuk nonavalen. Vaksin dengue saat ini tersedia dalam sediaan TAK-003 selain sediaan CYD, yang dapat diberikan baik pada anak seronegatif ataupun seropositif.