Teknik Rontgen Gigi Panoramik
Teknik rontgen gigi panoramik berdasarkan jenis pemrosesannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu panoramik konvensional dan digital. Panoramik konvensional masih menggunakan proses manual, dimana film akan dimasukkan ke dalam cairan developer pada kamar gelap. Sementara itu, rontgen gigi panoramik digital merupakan teknik yang dalam pemrosesannya menggunakan alat digital, sehingga dapat segera dilihat pada perangkat komputer yang tersambung dengan perangkat radiograf. Namun demikian, secara teknik persiapan pasien dan prosedur, kedua jenis radiograf panoramik ini memiliki langkah yang mirip.[10]
Persiapan Pasien
Persiapan pasien dilakukan dengan memberikan arahan singkat sebelum gambar diambil. Arahan tersebut meliputi posisi pasien yang ideal, pasien diinstruksikan untuk menggigit bite-peg, menutup bibir, menekan lidah ke langit-langit rongga mulut, serta pasien diinstruksikan untuk diam dan tidak bergerak saat foto diambil.
Selain itu, pasien diminta untuk melepaskan anting, kalung, bandana, jepit rambut, kacamata, alat orthodonti lepasan, dan gigi palsu lepasan sebelum pengambilan foto rontgen. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya artefak pada hasil foto rontgen.[11]
Peralatan
Komponen rontgen gigi panoramik yang perlu dipersiapkan yaitu kepala tabung sinar-X dan panel kontrol. Kedua bagian ini biasanya terdapat pada satu alat built-in. Selain itu, siapkan juga komponen perlengkapan pasien seperti light beam marker, serta head dan chin support. Reseptor gambar bisa berbentuk konvensional ataupun digital.[5,12]
Posisi Pasien
Posisi pasien yang ideal adalah pasien berdiri tegak lurus terhadap bidang datar (lantai). Lalu, setelah pasien menggigit bite-peg, pasien diinstruksikan untuk meletakkan dagu pada area head dan chin support.[6,12]
Posisi tersebut harus tepat dan simetris, jangan sampai kepala pasien terlalu maju ke depan, mundur ke belakang, atau geser ke samping kanan dan kiri. Setelah itu, pasien harus mempertahankan posisi ini beberapa saat hingga foto diambil.[7,9]
Prosedural
Prosedur rontgen gigi panoramik meliputi:
- Operator (radiografer) akan menjelaskan secara singkat instruksi pada pasien sebelum pengambilan gambar radiograf dilakukan. Prosedur pengambilan foto rontgen ini akan menghabiskan waktu sekitar satu menit, dengan waktu paparan radiasi sekitar 5-22 detik di area rahang dan maksilofasial.
- Operator memasangkan kaset yang di dalamnya terdapat film atau plat fosfor pada alat Orthopantomogram (OPG).
- Setelah alat tersebut terpasang, operator akan memasangkan collimation yang sesuai dengan ukuran bidang yang dibutuhkan. Collimation berarti bahwa saat mesin OPG bekerja, sinar-X hanya akan memproyeksikan sebagian terbatas dari anatomi ke film OPG.
- Besarnya paparan sinar yang akan diaplikasikan juga harus disesuaikan. Besaran tersebut biasanya antara 4-12 mA, dan 70-90 kV. Setelah setting alat diatur, yang dilakukan operator selanjutnya adalah persiapan pasien.
- Pasien berdiri tegak, menggigit bite-peg, mulut mengatup, lidah diposisikan ke langit-langit rongga mulut, dan tidak boleh bergerak saat pengambilan foto (5-22 detik). Dahi dan dagu pasien diletakkan secara tepat di head dan chin support. Posisi ini harus dapat dipertahankan oleh pasien agar gigi tetap berada pada focal through. Hindari posisi kepala yang terlalu maju, mundur, atau terlalu ke kanan atau kiri
- Lalu operator akan menggunakan light beam marker. Alat digunakan dengan tujuan agar bidang sagital vertikal, bidang Frankfurt horizontal, dan sinar kaninus terletak di antara insisivus lateralis maksila dan kaninus.[3-8]
Follow up
Pasca pengambilan rontgen gigi panoramik, pasien akan kembali ke dokter gigi yang memberikan rujukan. Pastikan dokter menulis riwayat pengambilan rontgen gigi panoramik pada pasien ini untuk mengetahui dalam satu tahun pasien tersebut terpapar sinar radiasi berapa uSV. Meski demikian, paparan radiasi rontgen panoramik sangat rendah, yaitu 2,7-24 uSV sekali ambil. Sementara itu, batas tahunan seseorang dapat menerima sinar X adalah 5.000 uSV.[2,5,9]