Pendahuluan Penilaian Posisi Mata
Penilaian posisi mata bertujuan untuk menilai berbagai kelainan intraokular, intrakranial, maupun fungsi otot-otot ekstraokular. Pemeriksaan ini terutama dilakukan pada mereka yang dicurigai mengalami strabismus. Penilaian posisi mata terdiri dari corneal light reflex, cover-uncover test, pemeriksaan gerakan bola mata dan penilaian penglihatan binokular.[1–3]
Penilaian posisi mata juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan dan MRI. Dengan pemeriksaan ini, hasil yang didapatkan akan lebih jelas. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat membantu melihat lesi intrakranial lainnya, seperti tumor maupun proses infeksi yang dapat menjadi etiologi kelainan posisi mata.[4–6]
Namun, perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan fisik untuk penilaian posisi mata memegang peranan yang sangat penting untuk skrining dan mempersempit diagnosis banding. Pada area tertentu di Indonesia, pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI kepala masih sulit dilakukan karena keterbatasan sarana dan prasarana, sehingga pemeriksaan fisik yang baik memegang peranan penting dalam menentukan diagnosis.
Pemeriksaan penilaian posisi mata membutuhkan pasien yang kooperatif dan dapat membuka kedua matanya, karena pada pemeriksaan ini dilakukan berbagai tes yang membutuhkan kerjasama pasien. Apabila pasien adalah bayi, balita, atau anak-anak, maka pemeriksaan dapat dibantu dengan menggunakan mainan atau boneka untuk menarik perhatian anak.[1]