Edukasi Pasien Pemeriksaan Tonus Otot
Edukasi pasien mengenai pemeriksaan tonus otot dilakukan dengan menjelaskan cara dan tujuan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksa perlu menerangkan bahwa pemeriksaan tonus otot bersifat sederhana dan aman serta penting dilakukan untuk menegakkan diagnosis atau mengevaluasi respon terapi.
Pemeriksaan tonus otot dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, namun jelaskan kepada pasien bahwa hal ini tidak membahayakan pasien.
Sampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan akan dilakukan dengan inspeksi (melihat) dan palpasi (memegang). Pasien perlu rileks dan tenang selama pemeriksaan tonus otot.
Pasien juga perlu mendapatkan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan yang didapat, baik hasil yang normal maupun kemungkinan arah diagnosisnya. Selanjutnya, sampaikan prognosis dan terapi yang dapat dilakukan sesuai kompetensi pemeriksa. Selain itu, perlu diinformasikan apabila perlu dilakukan pemeriksaan lainnya sesuai arahan diagnosis, misalnya pemeriksaan elektromiografi (EMG) .[5,6]