Indikasi Rontgen Kepala
Indikasi rontgen kepala adalah untuk evaluasi sinus paranasal, evaluasi diagnostik cedera kepala, evaluasi implan surgikal (misalnya implan koklea), evaluasi diagnostik trauma wajah, dan deteksi gangguan pada maksila dan gigi.[1,4]
Pemeriksaan Sinus Paranasal
Rontgen kepala untuk evaluasi sinus paranasal dilakukan dengan 2 arah pandang, yaitu oksipitofrontal dan oksipitomental. Pemeriksaan ini mudah dan cepat, namun tidak cukup mampu membantu membedakan bayangan jaringan lunak patologis dengan efek proyeksi karena bentuk dan pneumatisasi sinus sangat bervariasi antar individu.
Untuk pemeriksaan sinus paranasal, rontgen kepala dilakukan dalam posisi berikut:
- Posisi Caldwell
- Posisi kepala lateral
- Posisi Waters
- Posisi submentoverteks
- Posisi Rhese
- Rontgen Basis Kranii
- Proyeksi Towne
Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan keluhan klinis yang mengarah pada dugaan adanya sinusitis, tumor kepala, dan trauma sekitar sinus paranasal.[4-6]
Pemeriksaan Mastoid
Rontgen kepala pada tulang temporal dapat menilai derajat dan perluasan lesi tulang temporal atau perluasan dari struktur sekitarnya. Pemeriksaan untuk menilai tulang temporal antara lain:
- Posisi Schuller
- Posisi Owen
- Posisi Chausse III
Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan keluhan klinis yang mengarah pada gejala otitis media, mastoiditis, serta kolesteatoma.
Gambaran dini mastoiditis akut adalah terdapat perselubungan ruang telinga tengah dan sel udara mastoid, kaburnya penampakan trabekulasi sel udara mastoid. Apabila terjadi progresivitas infeksi, maka akan terjadi demineralisasi, destruksi trabekula, dan penyebaran ke arah posterior dapat menyebabkan tromboflebitis di sinus lateralis.
Gambaran radiologis pada mastoiditis kronis yaitu terdapat perselubungan yang tidak homogen pada daerah antrum mastoid dan sel udara mastoid. Jika proses inflamasi terus berlangsung, akan tampak obliterasi sel udara mastoid sehingga terlihat sklerotik.
Pada kolesteatoma, gambaran radiologi dapat menunjukkan destruksi struktur trabekula mastoid dan pembentukan kavitas besar yang berselubung dengan dinding yang licin.[5,6]
Evaluasi Trauma Kepala dan Trauma Wajah
Saat ini, rontgen kepala sudah jarang digunakan dalam mendiagnosis trauma kepala dan wajah karena tingginya angka misdiagnosis. Namun, rontgen kepala memiliki performa yang baik untuk indikasi berikut:
- Eksklusi fraktur terisolasi pada tulang zigomatikus, maksila, mandibula, atau nasal
- Diagnosis anomali kongenital dan sinostosis prematur
- Mendeteksi pneumosefalus setelah prosedur intrakranial
- Mendeteksi adanya benda asing dari metal sebelum MRI[4]
Evaluasi Implan Surgikal
Rontgen kepala bisa digunakan untuk mengevaluasi implan surgikal. Beberapa contoh implan surgikal yang bisa dievaluasi adalah shunt, implan koklea, kateter intratekal, dan deep brain stimulators.[1]
Deteksi Gangguan pada Maksila dan Gigi
Modalitas utama untuk mendeteksi gangguan pada maksila dan gigi masih menggunakan rontgen kepala, terutama intraoral dental views atau extraoral panoramic tomographic view (orthopantomogram).[4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri