Sebelum melakukan ultrasonografi atau USG testis, edukasi pasien mengenai indikasi yang dicurigai, misalnya undesensus testis, orchitis, epididimitis, torsio testis, hidrokel, ataupun tumor testis. Edukasi pasien mengenai manfaat USG testis untuk membantu menegakkan diagnosis.[1-3]

Setelah itu, mintakan informed consent pada pasien atau wali pasien sebelum prosedur dimulai. Jelaskan juga bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada area kelamin, sehingga pasien dapat memahami dan menjalani pemeriksaan dengan nyaman.[1-3]

Pada beberapa kasus, USG testis lanjutan dapat diperlukan untuk follow-up perjalanan penyakit, respons terhadap terapi, dan evaluasi tindakan operatif. Setelah pemeriksaan, edukasi menyeluruh mengenai diagnosis, diagnosis banding, dan manajemen penyakit perlu dilakukan dengan baik.[1-3]