Pedoman Klinis Pemeriksaan Fisik Telinga
Pedoman klinis pemeriksaan fisik telinga meliputi tahapan tindakan dan penggunaan alat yang benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik telinga, antara lain:
- Telinga merupakan organ yang sensitif terhadap stimulus sensorik, sehingga pemeriksaan fisik telinga harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisir rasa tidak nyaman pasien. Berikan informasi yang jelas dan minta informed consent sebelum melakukan pemeriksaan pada pasien
- Posisi pasien, terutama pasien anak, perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik telinga. Sampaikan pada orang tua pasien untuk mempertahankan posisi pasien agar tidak terjadi trauma telinga
- Pada pasien anak, pasien duduk di pangkuan orang tua. Satu tangan orang tua diletakan pada kening pasien, sambil menahan sisi kepala pasien terhadap dada orang tua. Tangan yang lain memeluk pasien dengan menahan tangan dan tubuhnya
- Gunakan ukuran spekulum terbesar yang sesuai dengan diameter liang telinga untuk visualisasi terbaik
- Pemeriksaan fungsional telinga sederhana pada pasien dengan penurunan pendengaran sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan penunjang audiometri atau rujukan kepada spesialis[2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja