Baclofen untuk Terapi Alcohol Use Disorder

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

Baclofen dilaporkan berpotensi menjadi opsi terapi alcohol use disorder atau gangguan penggunaan alkohol, yaitu untuk membantu menjaga abstinensia. Penyalahgunaan alkohol merupakan masalah global yang serius, termasuk di Indonesia. Data statistik menunjukkan tren peningkatan masalah penyalahgunaan alkohol di 32 dari 35 provinsi di Indonesia.[1-3]

Alcohol use disorder (AUD) berhubungan dengan peningkatan risiko kanker, penyakit hepar, penyakit jantung, gangguan saraf, masalah fetus akibat alkohol, kecelakaan lalu lintas, kejahatan, dan cedera. Bahkan, dilaporkan bahwa AUD berkontribusi terhadap >200 penyakit dan masalah kesehatan. Hal ini menegaskan pentingnya manajemen AUD sebagai salah satu penyebab penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.[1-3]

Pendekatan konvensional untuk AUD adalah pendekatan psikososial, misalnya dengan psikoterapi dan terapi kelompok anonimus. Akan tetapi, dalam perkembangannya, pendekatan farmakoterapis juga turut berperan penting dalam penanganan AUD. Hal ini karena sebagian besar pasien tidak merespons pendekatan psikososial saja sehingga pendekatan terbaik adalah kombinasikan obat dan psikoterapi. Obat-obat yang telah digunakan untuk terapi AUD adalah naltrekson, nalmefene, acamprosate, disulfiram, kalsium carbimide, dan baclofen.[1,4,5]

Referensi