Aspirin sebagai Terapi Adjuvan Schizophrenia

Oleh :
dr. Zuhrotun Ulya, Sp.KJ, M.H.

Seiring berkembangnya pengetahuan mengenai etiopatogenesis schizophrenia, berbagai modalitas tata laksana adjuvan, termasuk aspirin, mulai diteliti. Berbagai studi mengenai schizophrenia menunjukkan adanya keterlibatan penurunan fungsi dan proses inflamasi di otak.[1,2]

Inflamasi dan stress oksidatif menjadi sorotan karena keterlibatannya dalam berbagai gangguan fisik dan psikis melalui mekanisme psikoimunologi. Pasien schizophrenia ditemukan memiliki penanda inflamasi lebih tinggi dibandingkan populasi sehat. Hal ini memberikan implikasi pada pemanfaatan target terapi yang melibatkan proses antiinflamasi.[3,4]

Golongan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin, telah diujicobakan sebagai model terapi adjuvant. Namun pengkajian masih terus dilakukan untuk mengevaluasi efikasi aspirin dalam pengobatan schizophrenia, termasuk rasio manfaat dan risikonya.[4]

Referensi