Farmakologi Kalsium Karbonat
Secara farmakologi, kalsium karbonat merupakan obat golongan antasida yang dapat bekerja sebagai penetralisir asam lambung, suplementasi kalsium, serta pengikat fosfat.
Farmakodinamika
Kalsium karbonat bekerja dengan mengembalikan keseimbangan asam basa, mendorong aktivitas pepsin, dan meningkatkan sekresi bikarbonat dan prostaglandin. Kapasitas netralisasi asam oleh kalsium karbonat adalah 58 mEq/15 ml. Ketika digunakan sebagai suplemen kalsium, kalsium karbonat secara langsung meningkatkan cadangan kalsium dalam tubuh.[2,6]
Farmakokinetika
Kalsium karbonat merupakan obat yang dapat diabsorpsi baik dengan dosis yang cukup dan kondisi saluran cerna baik. Obat ini dapat didistribusikan secara cepat dan tidak memerlukan metabolisme sehingga dapat dengan cepat dieliminasi tubuh.[2,6]
Absorpsi
Kalsium karbonat dapat diabsorpsi maksimal pada dosis 500 mg. Bioavailabilitas oral bergantung dari pH usus, ada atau tidaknya makanan, dan dosis kalsium karbonat.[2,6]
Distribusi
Kalsium didistribusikan secara cepat dan diserap oleh jaringan tulang setelah diabsorpsi. Selain itu, kalsium juga didistribusikan ke cairan ekstraselular. Tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 1% sisanya didistribusikan merata antara cairan intraselular dan ekstraselular. Sebanyak 45% kalsium karbonat akan terikat dengan protein dalam darah.[2,6]
Metabolisme
Kalsium karbonat tidak dimetabolisme dalam tubuh dan langsung siap untuk dieliminasi, baik melalui feses, urine, maupun keringat.[2,6]
Eliminasi
Kalsium karbonat paling banyak dieliminasi melalui feses (80%). Kalsium yang disaring pada ginjal akan direabsorpsi di lengkung Henle asenden serta tubulus kontortus proksimal dan distal kemudian diekskresikan pada urine. Selain itu, kalsium karbonat juga akan diekskresikan melalui kelenjar keringat dalam jumlah yang kecil.[2,6]