Kepada Dr. Anyeliria, Sp. NPenanganan bell's palsy pada ibu hamil? Pasien hamil 20 minggu, datang dengan Keluhan muka bagian kanan mencor, makan dan minum...
Penanganan yang tepat seperti apa untuk pasien bell's palsy yang sedang mengandung - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan yang tepat seperti apa untuk pasien bell's palsy yang sedang mengandung
Dibalas 17 Desember 2020, 12:04
dr.Nailla Fariq Alfiani
Dokter Umum
Kepada Dr. Anyeliria, Sp. N
Penanganan bell's palsy pada ibu hamil?
Pasien hamil 20 minggu, datang dengan Keluhan muka bagian kanan mencor, makan dan minum tersedak, tanda-tanda vital dalam batas normal
Dibuat 17 Desember 2020, 10:54
17 Desember 2020, 11:20
dr. Anyeliria Sutanto, Sp.S
Dokter Spesialis Saraf
Alo dr. Nailla
Kelemahan satu sisi wajah atau paresis N. VII perifer dapat dipertimbangkan akibat adanya lesi di nukleus/inti atau infranukleus saraf fasialis. Pada kasus lesi nuklear atau di batang otak, maka paresis N. VII perifer umumnya akan disertai dengan paresis saraf kranialis lain seperti saraf VIII, IX, dan X, hemiparesis alternans (kelemahan ekstremitas pada sisi yang berlawanan dengan saraf fasialisnya), vertigo dll.
Adanya keluhan tersedak pada saat makan dan minum atau dikenal sebagai disfagia, merupakan tanda kemungkinan adanya paresis pada N. IX dan X. Sehingga sangat perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis lain di samping Bell's palsy, terutama diagnosis yang melibatkan lesi di batang otak seperti stroke, infeksi intrakranial, tumor otak dan sebagainya. Diperlukan evaluasi lanjutan meliputi pemeriksaan klinis dan penunjang (imejing otak) untuk memastikan etiologinya. Namun jika kondisi pasien lebih pada kesulitan makan dan minum, seperti kesulitan mengunyah, air keluar dari sudut mulut, maka masih mungkin keluhan ini juga disebabkan oleh paresis N. VII perifernya (yang jika dicurigai suatu kasus idiopatik, maka dapat ditegakkan diagnosis Bell's palsy). Untuk tatalaksana kasus Bell's palsy pada kehamilan, khususnya pada trimester kedua, yang paling aman ialah fisioterapi (latihan gerakan wajah), tetes mata buatan, dan vitamin neurotropik. Sedangkan terapi steroid dan antivirus hanya digunakan pada kasus-kasus Bell's palsy yang berat dengan mempertimbangkan keuntungan dan resiko sesuai profil pasien.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ada laporan kasus Bell's palsy yang dikaitkan dengan resiko pre-eklampsia. Jadi pada pasien ini dapat dilakukan evaluasi tekanan darah berkala juga.Demikian dok. Semoga jawabannya membantu.
Terima kasih sebelumnya. :)
Kelemahan satu sisi wajah atau paresis N. VII perifer dapat dipertimbangkan akibat adanya lesi di nukleus/inti atau infranukleus saraf fasialis. Pada kasus lesi nuklear atau di batang otak, maka paresis N. VII perifer umumnya akan disertai dengan paresis saraf kranialis lain seperti saraf VIII, IX, dan X, hemiparesis alternans (kelemahan ekstremitas pada sisi yang berlawanan dengan saraf fasialisnya), vertigo dll.
Adanya keluhan tersedak pada saat makan dan minum atau dikenal sebagai disfagia, merupakan tanda kemungkinan adanya paresis pada N. IX dan X. Sehingga sangat perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis lain di samping Bell's palsy, terutama diagnosis yang melibatkan lesi di batang otak seperti stroke, infeksi intrakranial, tumor otak dan sebagainya. Diperlukan evaluasi lanjutan meliputi pemeriksaan klinis dan penunjang (imejing otak) untuk memastikan etiologinya. Namun jika kondisi pasien lebih pada kesulitan makan dan minum, seperti kesulitan mengunyah, air keluar dari sudut mulut, maka masih mungkin keluhan ini juga disebabkan oleh paresis N. VII perifernya (yang jika dicurigai suatu kasus idiopatik, maka dapat ditegakkan diagnosis Bell's palsy). Untuk tatalaksana kasus Bell's palsy pada kehamilan, khususnya pada trimester kedua, yang paling aman ialah fisioterapi (latihan gerakan wajah), tetes mata buatan, dan vitamin neurotropik. Sedangkan terapi steroid dan antivirus hanya digunakan pada kasus-kasus Bell's palsy yang berat dengan mempertimbangkan keuntungan dan resiko sesuai profil pasien.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ada laporan kasus Bell's palsy yang dikaitkan dengan resiko pre-eklampsia. Jadi pada pasien ini dapat dilakukan evaluasi tekanan darah berkala juga.Demikian dok. Semoga jawabannya membantu.
Terima kasih sebelumnya. :)
17 Desember 2020, 12:04
dr.Nailla Fariq Alfiani
Dokter Umum
Jawabannya sangat membantu dok, terimakasih dok