Alo dokter, ijin berdiskusi....Utk wanita yg terbiasa konsumsi bensodiazepine krng lebih 1-2 thn, hampir tiap hari....apa dampak yg mngkn terjadi ketika dia...
Benzodiazepine dan risiko pada kehamilan - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Benzodiazepine dan risiko pada kehamilan
Alo dokter, ijin berdiskusi....
Utk wanita yg terbiasa konsumsi bensodiazepine krng lebih 1-2 thn, hampir tiap hari....apa dampak yg mngkn terjadi ketika dia merencanakan pernikahan ya dok? Saya pernah baca bhwa resiko miscarriage atau kcacatan sprt bibir sumbing pd anak bs terjadi.
Jadi seharusnya bgmn edukasi kita pada pasien sprt ini ya dok? Bgmn tapp off nya yg shrusnya? Dan dalam kurun wktu H- brp hari sblm menikah pasien hrs sdh yakin dia bebas total dari obat2annya?
Mhn pencerahannya Dok...terimakasih
Alo dokter,
benzodiazepine memiliki efek samping berupa malformasi kongenital berupa bibir sumbing, neonatal lethargy, dan gangguan pertumbuhan skeleteal pada neonatus seperti exencephaly. Pada pasien dengan penggunaan benzodiazepine dalam jangka lama > 1 bulan sebaiknya dilakukan tapering off dengan hati-hati karena ada risiko terjadinya withdrawal dari benzodiazepine. Belum ada rekomendasi spesifik dalam melakukan tapering off pada pasien yang berencana untuk hamil, namun pada pasien yang memiliki motivasi tinggi dapat dipertimbangkan dilakukan tapering off sebanyak 10-25% dosis tiap 1-2 minggu. Sedangkan pada pasien dengan motivasi rendah, dapat dikurangi pengurangan dosisnya.
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470159/
https://journals.lww.com/clinicalobgyn/abstract/2019/03000/benzodiazepines_in_pregnancy.18.aspx
Alo dokter, ijin berdiskusi....
Utk wanita yg terbiasa konsumsi bensodiazepine krng lebih 1-2 thn, hampir tiap hari....apa dampak yg mngkn terjadi ketika dia merencanakan pernikahan ya dok? Saya pernah baca bhwa resiko miscarriage atau kcacatan sprt bibir sumbing pd anak bs terjadi.
Jadi seharusnya bgmn edukasi kita pada pasien sprt ini ya dok? Bgmn tapp off nya yg shrusnya? Dan dalam kurun wktu H- brp hari sblm menikah pasien hrs sdh yakin dia bebas total dari obat2annya?
Mhn pencerahannya Dok...terimakasih
Benzodiazepine adalah kelompok obat yang sering digunakan untuk mengatasi kecemasan, insomnia, dan kejang, tetapi penggunaannya selama kehamilan dapat menimbulkan risiko yang signifikan bagi janin. Berikut saya mencoba membahas dampak, risiko, dan tindakan yang dapat diambil bagi wanita yang mengonsumsi benzodiazepine dan berencana untuk hamil atau sudah hamil:
1. Dampak Penggunaan Benzodiazepine Selama Kehamilan:
Penggunaan benzodiazepine selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, dikaitkan dengan risiko tertentu, termasuk:
- Keguguran (miscarriage): Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan benzodiazepine dapat meningkatkan risiko keguguran, meskipun mekanismenya tidak sepenuhnya jelas.
- Cacat bawaan (kongenital): Risiko yang sering dibahas adalah cacat celah bibir dan celah langit-langit mulut (cleft lip/palate). Risiko ini biasanya terjadi jika obat dikonsumsi selama trimester pertama, saat organogenesis (pembentukan organ) terjadi pada janin.
- Sindrom bayi floppy (floppy infant syndrome): Bayi yang terpapar benzodiazepine pada trimester ketiga dapat mengalami hipotonia (lemah otot), kesulitan bernapas, dan masalah refleks pada saat lahir.
- Withdrawal syndrome: Bayi yang terpapar benzodiazepine di dalam kandungan dapat mengalami gejala putus obat (withdrawal) setelah lahir, seperti iritabilitas, tremor, dan masalah tidur.
2. Kategori Benzodiazepine Menurut FDA:
Benzodiazepine diklasifikasikan oleh FDA dalam kategori D atau X, tergantung pada jenis dan kondisi penggunaannya:
- Kategori D: Ada bukti risiko terhadap janin manusia berdasarkan data penggunaan pada manusia, namun manfaat potensial obat dapat melebihi risiko dalam situasi tertentu (misalnya untuk mengatasi kondisi kejang atau kecemasan berat yang tidak dapat diobati dengan cara lain).
- Kategori X: Obat yang tidak boleh digunakan selama kehamilan karena risiko terhadap janin melebihi manfaat potensialnya.
3. Apakah Benzodiazepine Harus Diberikan Seumur Hidup?
Benzodiazepine tidak dimaksudkan untuk penggunaan jangka panjang dan sebaiknya tidak digunakan seumur hidup. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan, toleransi, dan berbagai masalah kesehatan, termasuk risiko overdosis dan gangguan kognitif. Terapi benzodiazepine biasanya dimulai untuk jangka pendek dan harus dievaluasi secara berkala untuk menentukan apakah obat tersebut masih diperlukan.
4. Side Effect yang Paling Berbahaya dalam Kehamilan:
Efek samping yang paling berbahaya dari benzodiazepine pada kehamilan adalah:
- Cacat lahir seperti cleft lip/palate pada trimester pertama.
- Floppy infant syndrome atau gejala withdrawal pada bayi baru lahir.
- Kemungkinan keterlambatan perkembangan neurologis pada anak-anak yang terpapar benzodiazepine selama kehamilan.
5. Edukasi kepada Pasien yang Merencanakan Kehamilan:
Pasien yang mengonsumsi benzodiazepine dan merencanakan kehamilan harus mendapatkan konseling secara menyeluruh mengenai risiko dan manfaat. Beberapa poin penting dalam edukasi meliputi:
- Risiko cacat lahir dan masalah pada bayi baru lahir jika benzodiazepine tetap dikonsumsi.
- Pentingnya tapering-off (mengurangi dosis secara bertahap) benzodiazepine sebelum hamil, jika memungkinkan, untuk mengurangi risiko terhadap janin.
- Alternatif pengobatan seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau obat lain yang lebih aman selama kehamilan.
6. Dokter yang Harus Memantau Pasien:
Kondisi pasien yang mengonsumsi benzodiazepine biasanya paling tepat dipantau oleh seorang psikiater, karena pengobatan ini berkaitan dengan gangguan kecemasan, insomnia, atau gangguan mental lainnya. Namun, jika pasien memiliki kondisi neurologis seperti kejang, ahli saraf (neurolog) juga mungkin perlu terlibat. Koordinasi antara spesialis (psikiater, obstetri, dan neurolog jika diperlukan) sangat penting selama kehamilan.
7. Tapering-off Benzodiazepine pada Kehamilan:
Benzodiazepine tidak boleh dihentikan secara mendadak, terutama pada pasien yang telah menggunakan obat ini dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan efek rebound (kecemasan berat atau insomnia kembali), gejala withdrawal, dan bahkan kejang. Oleh karena itu, tapering-off adalah pendekatan yang paling aman:
- Dosis dikurangi secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan, tergantung pada durasi penggunaan dan dosis awal.
- Penghentian obat harus di bawah pengawasan ketat oleh dokter, terutama jika pasien sedang hamil atau berencana hamil.
8. Kapan Harus Bebas dari Benzodiazepine Sebelum Kehamilan?
Untuk menghindari risiko cacat lahir yang terkait dengan penggunaan benzodiazepine selama trimester pertama, pasien sebaiknya sudah berhenti menggunakan benzodiazepine setidaknya beberapa bulan sebelum mencoba untuk hamil. Waktu yang dibutuhkan untuk tapering-off tergantung pada dosis dan durasi terapi, tetapi umumnya bisa memakan waktu 4-12 minggu atau lebih, tergantung respons individu terhadap penurunan dosis.
9. Jika Benzodiazepine Tetap Harus Diberikan Selama Kehamilan
Jika penghentian benzodiazepine tidak memungkinkan karena kondisi yang serius, ada beberapa tindakan yang dapat diambil:
- Penggunaan dosis serendah mungkin yang efektif untuk mengontrol gejala.
- Pemantauan ketat terhadap kehamilan melalui ultrasound dan tes lain untuk mendeteksi kelainan perkembangan janin.
- Konsultasi rutin dengan dokter kandungan berpengalaman dalam kehamilan risiko tinggi, serta psikiater yang memantau kondisi mental ibu.
Edukasi pasien yang merencanakan kehamilan sangat penting untuk meminimalkan risiko terhadap janin, serta memastikan kondisi mental ibu tetap terjaga. Semoga cukup jelas dan membantu Anda.