Ectopic Advanced Abdominal Pregnancy with Live Fetus 14 weeks - Diskusi Dokter

general_alomedika

https://youtu.be/37F504Nt_j8Pengertian: Kehamilan ektopik abdominal adalah kondisi di mana embrio atau janin tumbuh di dalam rongga perut, bukan di dalam...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Ectopic Advanced Abdominal Pregnancy with Live Fetus 14 weeks

    Dibuat 29 Oktober 2024, 11:08

    https://youtu.be/37F504Nt_j8

    Pengertian: Kehamilan ektopik abdominal adalah kondisi di mana embrio atau janin tumbuh di dalam rongga perut, bukan di dalam rahim atau tuba falopi. Kehamilan ini sangat jarang terjadi dan dapat berpotensi mengancam jiwa baik bagi ibu maupun janin. Dalam kasus ini, janin dapat hidup sampai 14 minggu atau lebih, meskipun berada di luar tempat yang seharusnya.

    Kriteria Diagnosis dari USG: Diagnosis kehamilan ektopik abdominal biasanya dilakukan melalui ultrasonografi (USG). Kriteria diagnosis meliputi:

    1. Kantong Kehamilan Abdominal: Terlihatnya kantong kehamilan di dalam rongga perut, dengan atau tanpa detak jantung janin yang dapat terdeteksi.
    2. Struktur Embrio: Terlihatnya struktur embrio atau janin di luar rahim dengan pembesaran yang sesuai untuk usia kehamilan.
    3. Ruptur atau Komplikasi: Adanya tanda-tanda perdarahan atau komplikasi lain di rongga perut yang disebabkan oleh kehamilan ektopik.

    Faktor Risiko: Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik abdominal meliputi:

    1. Riwayat Kehamilan Ektopik: Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya berisiko lebih tinggi.
    2. Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi yang mengakibatkan peradangan pada organ reproduksi dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
    3. Kondisi Anatomi: Adanya kelainan struktural pada rahim, saluran tuba, atau organ reproduksi lainnya.
    4. Prosedur Bedah: Riwayat operasi di daerah panggul atau perut sebelumnya dapat berkontribusi pada risiko.

    Risiko Terulang: Risiko terulangnya kehamilan ektopik abdominal berkisar antara 10-25%, tergantung pada faktor individu seperti riwayat kesehatan dan kondisi anatomi.

    Tata Kelola:

    1. Pemantauan: Jika kehamilan ektopik abdominal terdiagnosis dan tidak ada gejala serius (seperti perdarahan atau nyeri hebat), pemantauan dapat dilakukan. Namun, ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama jika janin masih hidup.
    2. Tindakan Operatif: Pada umumnya, tindakan operatif seperti laparotomi (pembedahan terbuka) diperlukan untuk mengeluarkan janin dan jaringan kehamilan, terutama jika terjadi komplikasi atau jika janin terus tumbuh. Menunggu janin mati sendiri di dalam rongga perut bukanlah pilihan yang aman, karena dapat mengakibatkan infeksi atau perdarahan yang serius.
    3. Pengawasan B-HCG: Pemeriksaan kadar B-HCG darah perlu dilakukan untuk memantau penurunan kadar hormon kehamilan setelah tindakan. Ini penting untuk memastikan bahwa semua jaringan kehamilan telah dikeluarkan dari tubuh dan tidak ada risiko komplikasi lebih lanjut.

    Keputusan tentang tata kelola kehamilan ektopik abdominal harus didasarkan pada kondisi klinis individu, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan. Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat penting untuk menentukan pendekatan terbaik dalam pengelolaan kehamilan ektopik, terutama ketika ada janin hidup yang terlibat. Pembedahan biasanya diperlukan untuk mencegah komplikasi serius.