Ectopic Pregnancy (Kehamilan Ektopik) - Diskusi Dokter

general_alomedika

https://youtu.be/Md-qGzpO6zsPengertian: Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi (zigot) tertanam di luar rahim, paling umum di...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Ectopic Pregnancy (Kehamilan Ektopik)

    Dibuat 29 Oktober 2024, 11:02

    https://youtu.be/Md-qGzpO6zs

    Pengertian: Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi (zigot) tertanam di luar rahim, paling umum di saluran tuba (tuba falopi). Ini adalah keadaan darurat yang memerlukan perhatian medis segera karena dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk perdarahan internal.

    Kriteria Diagnosis dari USG: Diagnosis kehamilan ektopik biasanya dilakukan melalui ultrasonografi (USG). Kriteria diagnosis meliputi:

    1. Kantong Kehamilan di Luar Rahim: Terlihatnya kantong kehamilan di luar rahim, terutama di tuba falopi, tetapi tanpa adanya detak jantung janin.
    2. Ruptur Tuba: Dalam kasus yang lebih parah, USG dapat menunjukkan tanda-tanda perdarahan di rongga perut atau pembesaran tuba falopi.
    3. Kadar B-HCG: Kadar B-HCG yang tidak meningkat sesuai harapan dalam kehamilan intrauterin juga dapat menunjukkan kehamilan ektopik.

    Faktor Risiko: Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik meliputi:

    1. Riwayat Kehamilan Ektopik: Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya kembali.
    2. Penyakit Radang Panggul (PID): Infeksi yang mengakibatkan peradangan pada organ reproduksi dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
    3. Kondisi Anatomi: Adanya kelainan struktural pada saluran tuba atau rahim.
    4. Penggunaan Kontrasepsi: Beberapa metode kontrasepsi, seperti IUD, dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik jika kehamilan terjadi.

    Risiko Terulang: Risiko terulangnya kehamilan ektopik berkisar antara 10-25%, tergantung pada faktor individu, seperti riwayat medis dan kondisi kesehatan.

    Tata Kelola:

    1. Pemantauan: Dalam beberapa kasus, jika kehamilan ektopik terdiagnosis awal dan tidak ada gejala serius, pemantauan ketat dapat dilakukan.
    2. Tindakan Operatif: Jika terdapat tanda-tanda ruptur atau perdarahan, atau jika kehamilan ektopik terdeteksi dengan jelas, tindakan operatif seperti laparoskopi atau laparotomi mungkin diperlukan untuk mengeluarkan jaringan ektopik dan menghentikan perdarahan.
    3. Pengobatan Medis: Metotreksat adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati kehamilan ektopik yang tidak ruptur, dengan tujuan menghentikan perkembangan jaringan trofoblas.
    4. Pengawasan B-HCG: Pemeriksaan kadar B-HCG darah perlu dilakukan untuk memantau penurunan kadar hormon kehamilan. Jika kadar B-HCG tidak menurun setelah pengobatan, intervensi lebih lanjut mungkin diperlukan.

    Keputusan tentang tata kelola kehamilan ektopik harus didasarkan pada kondisi klinis individu, gejala yang dialami, dan hasil pemeriksaan. Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat penting untuk menentukan pendekatan terbaik dalam pengelolaan kehamilan ektopik.