Alo dr. Raissa Liem, Sp.OG, B.Med.ScIzin bertanya dokter, secara klinis apa yg membedakan kehamilan ektopik (KE) dan kehamilan ektopik terganggu (KET)...
Perbedaan Kehamilan Ektopik dan Kehamilan Ektopik terganggu secara pemeriksaan klinis - Obgyn Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Perbedaan Kehamilan Ektopik dan Kehamilan Ektopik terganggu secara pemeriksaan klinis - Obgyn Ask the Expert
Alo dr. Raissa Liem, Sp.OG, B.Med.Sc
Izin bertanya dokter, secara klinis apa yg membedakan kehamilan ektopik (KE) dan kehamilan ektopik terganggu (KET) dokter?
Apakah dari pemeriksaan tidak di dapatkannya nyeri goyang dapat mengeksklusi kedua jenis diagnosis tersebut pada wanita dengan keluhan nyeri perut bawah dan hasil plano tes positif dokter?
Terimakasih banyak dokter
Alo dr. Emma
Kehamilan Ektopik merupakan kehamilan yang tidak terjadi di tempat yang seharusnya. Perbedaan dengan KE Terganggu adalah pada KET sudah terdapat gangguan dalam proses kehamilan tersebut, jadi misal sudah pecah.
KE ini paling sering terjadi di tuba. Apabila terjadi KE tuba, maka pada pemeriksaan VT (vaginal touche), akan ditemukan nyeri goyang portio. Pasien juga mengeluhkan nyeri pelvis yang hilang timbul. KE dapat berubah menjadi KET sewaktu - waktu, sehingga apabila ada kecurigaan KE, sebaiknya pasien dirujuk untuk melakukan USG transvaginal, ataupun B-HCG kuantitatif berkala.
Kapan kita curiga sudah terjadi KET?
Karena proses perdarahan intra abdomen pada KET, dapat terjadi gangguan hemodinamik pada pasien (penurunan tekanan darah dan peningkatan nadi - shock hipovolemik); dapat kita temukan defens muskular pada otot perut. Nyeri yang dirasakan pasien pun dialami terus menerus. Selain itu, apabila kita melakukan pemeriksaan darah, dapat ditemukan hb yang sudah rendah, atau turun 1-2g/dl dalam 12 jam pemeriksaan ulang.
Pada kasus KE, apakah selalu ada nyeri goyang? Belum tentu. Karena tergantung dari usia kehamilan itu sendiri. Apabila janin masih kecil, mungkin yang dirasakan hanya nyeri berkala. Oleh karena itu penting dilakukan USG transvaginal dan/atau B-HCG kuantitatif berulang untuk menegakkan diagnosis ini.