Formulasi Fentanil
Formulasi fentanil di Indonesia adalah dalam sediaan parenteral dan transdermal. Obat ini memiliki risiko penyalahgunaan yang tinggi, sehingga pengaturan penggunaannya diperketat. Fentanil hanya diberikan melalui resep dan umumnya tidak digunakan secara kronik.[1]
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, fentanil dapat ditemukan dalam sediaan parenteral dan transdermal.
Parenteral
Preparat fentanil dalam bentuk injeksi dapat ditemukan dengan konsentrasi 50 μg/mL.[1]
Transdermal
Fentanil transdermal terdiri dari 5 jenis ukuran, yaitu:
- Fentanil transdermal 12 mcg/jam (ukuran 5,5 cm2)
- Fentanil transdermal 25 mcg/jam (ukuran 11 cm2)
- Fentanil transdermal 37.5 mcg/jam (ukuran 16,5 cm2)
- Fentanil transdermal 50 mcg/jam (ukuran 22 cm2)
- Fentanil transdermal 100 mcg/jam (ukuran 44 cm2)
Selain itu, fentanil transdermal juga terdapat dalam kekuatan:
- 2,1 mg/patch (matriks)
- 4,2 mg/patch (matriks)
- 12,6 mg/patch (matriks)
- 16,8 mg/patch (matriks)[1]
Transmukosa
Fentanil transmukosal dapat dibagi lagi menurut cara penggunaannya yaitu fentanyl tablet buccal, fentanil transmukosal oral, fentanyl buccal soluble film, fentanil sublingual, dan fentanil transmukosal intranasal. Sediaan ini tidak dapat ditemukan di Indonesia.[9]
Cara Menggunakan
Cara menggunakan fentanil berbeda tergantung pada jenis dan dosis dari preparat fentanyl.
Parenteral
Penggunaan fentanil secara parenteral harus disesuaikan secara individual. Beberapa faktor yang mempengaruhi dosis pemberian dari fentanil adalah usia, berat badan, status fisik, kondisi patologis, penggunaan obat-obatan sebelumnya, dan jenis operasi yang akan dilakukan. Pemeriksaan tanda vital secara rutin juga harus dilakukan setelah pemberian fentanil. Dosis perlu diturunkan pada pasien usia tua atau ada gangguan organ.
Fentanil parenteral dapat diberikan dalam bentuk infus dengan standar konsentrasi sebesar 25 mcg/mL. Kecepatan pemberian infus juga sebaiknya antara 1-4 mcg/kg/jam. Pemberian fentanil bolus tidak dianjurkan pada pasien yang sudah diberikan fentanil juga melalui infus karena risiko depresi napas yang tinggi.[3,9]
Transdermal
Pada penggunaan fentanil secara transdermal, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan aren kulit. Sebaiknya patch dipasang pada kulit yang intak, bersih, tidak berambut, dan sehat. Kulit perlu dibersihkan dengan air dan dibiarkan kering. Umumnya lokasi ideal adalah dada, punggung, dan lengan. Patch dapat dipasang pada beberapa lokasi, namun klinisi perlu memastikan antara patch satu dan lainnya tidak saling menutupi.
Setelah 72 jam, patch perlu diganti dengan yang baru di lokasi berbeda. Patch akan segera bekerja dan dalam 24 jam fentanil akan berpindah ke stratum epidermis yang berfungsi sebagai reservoir. Selanjutnya, fentanil dilepaskan secara bertahap ke sirkulasi darah. Karena risiko penyalahgunaan, pemasangan patch transdermal perlu dilakukan tenaga medis profesional.[10,11]
Cara Penyimpanan
Fentanil dapat disimpan pada suhu ruangan yaitu 20-50°C. Fentanil tidak boleh dibekukan. Penyimpanan harus pada tempat yang terlindung dari sinar matahari.[4,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina