Indikasi dan Dosis Fentanil
Indikasi fentanil adalah untuk penanganan nyeri pada pasien yang sudah dalam terapi opioid sebelumnya, nyeri kanker kronik, dan nyeri kronik yang sulit ditangani. Fentanil juga digunakan sebagai sedatif, premedikasi sebelum melakukan tindakan operasi, dan anestesi. Fentanil untuk nyeri sebaiknya dimulai dari dosis terendah dan diberikan dalam waktu singkat sesuai kebutuhan.[1,3]
Nyeri Akut
Opioid seperti fentanil dapat digunakan dalam penanganan nyeri akut akibat cedera berat, kondisi medis berat, prosedur bedah, atau ketika obat nonopiat tidak efektif atau dikontraindikasikan untuk menghilangkan nyeri. Fentanil harus digunakan dalam dosis efektif terkecil dan durasi sesingkat mungkin.
Contoh penggunaan fentanil parenteral untuk nyeri akut adalah sebelum operasi, selama operasi, dan dalam periode segera setelah operasi karena aksi analgesiknya yang kuat. Fentanil parenteral juga bisa digunakan untuk nyeri yang kemungkinan akan berdurasi pendek, misalnya nyeri terkait prosedur diagnostik atau manipulasi ortopedi.
Fentanil juga bisa digunakan secara intramuskuler (IM) untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasca operasi. Namun, rute intravena (IV) lebih disukai karena injeksi intramuskuler berulang dapat menyebabkan rasa sakit dan trauma.
Sediaan transdermal dan transmukosa dikontraindikasikan untuk penanganan nyeri akut karena risiko depresi pernapasan yang mengancam jiwa.[3]
Analgesik Preoperatif
Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV atau IM dosis tunggal 30-60 menit sebelum operasi. Fentanil lozenges dapat diberikan pada dosis 5 mcg/kg dengan dosis maksimal 400 mcg.[2,8]
Nyeri Pasca Operasi
Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV atau IM setiap 1-2 jam sesuai kebutuhan. Secara kontinu, fentanil bisa diberikan dalam dosis 0,5-1,5 mcg/kg/jam IV.
Untuk analegsik terkontrol pasien, fentanil diberikan dalam dosis 10-20 mcg IV setiap 6-20 menit sesuai kebutuhan, dosis dimulai dari dosis terkecil.[2,8]
Nyeri Derajat Sedang-Berat
Pada umumnya, rentang dosis dari fentanil terbagi menjadi:
- Dosis rendah: 2 mcg/kg.
- Dosis sedang: 2-20 mcg/kg. Dosis ini berpotensi menyebabkan depresi napas, sehingga diperlukan pemantauan tanda vital secara kontinu dan persiapan ventilasi mekanik.
- Dosis tinggi: 20-50 mcg/kg[2,3,7,8]
Nyeri Kanker
Dalam penatalaksanaan nyeri kronis berat yang terkait dengan penyakit terminal seperti kanker, tujuan utama terapi analgesik adalah membuat pasien relatif bebas nyeri dan mempertahankan kualitas hidup sebaik mungkin. Dalam hal ini, pasien dapat diberikan fentanil transdermal atau transmukosal. Fentanil hanya dipilih jika modalitas analgesik nonopiat tidak efektif atau dikontraindikasikan.
Jangan berikan fentanil pada pasien yang sudah toleran opiat. Pasien dianggap toleran opiat jika telah mendapat terapi opiat sepanjang waktu yang terdiri dari setidaknya 60 mg morfin sulfat oral setiap hari, 25 mcg fentanil transdermal per jam, 30 mg oksikodon oral setiap hari, 8 mg hidromorfon hidroklorida oral setiap hari, 25 mg oxymorphone hydrochloride oral setiap hari, atau dosis setara dari opiat lain setiap hari selama minimal 1 minggu.[3]
Dosis Transdermal
Fentanil dapat diberikan dalam bentuk patch yang melepaskan 12-100 mcg fentanil per jam. Dosis dapat dimulai dari 12-25 mcg/jam, disesuaikan dengan riwayat pengobatan pasien sebelumnya.[8]
Sublingual
Fentanil sublingual pada pasien yang sudah mendapatkan terapi opioid sebelumnya diberikan dalam dosis awal 100 mcg untuk episode tunggal, dapat diulang sekali dalam 30 menit. Kemudian, tunggu reaksi dari pasien selama 2-4 jam sebelum memberikan dosis tambahan.[3,8]
Tablet Buccal
Fentanil buccal secara lozenges diberikan dalam dosis inisial 200 mcg selama 15 menit untuk episode tunggal dan dapat diulang sekali dalam 15 menit apabila dibutuhkan. Kemudian tunggu reaksi pasien selama 4 jam sebelum mengulang terapi.
Fentanil tablet diberikan dalam dosis inisial 100 mcg untuk episode tunggal dan dapat diulang sekali dalam 30 menit apabila dibutuhkan. Kemudian, tunggu reaksi pasien selama 4 jam sebelum mengulang terapi.[3,8]
Nyeri Kronis Lainnya
Fentanil pada nyeri kronis diberikan secara long acting dalam bentuk transdermal. Obat diberikan pada pasien yang sudah mendapatkan opioid sebelumnya dan toleran terhadap opioid. Pemberian dosis transdermal disesuaikan dengan dosis pemberian fentanil sebelumnya.
Sebelum memberikan fentanil transdermal, opioid dalam bentuk lain harus dihentikan. Sediaan transdermal tidak boleh diberikan pada pasien yang belum pernah mendapatkan opioid atau ada riwayat hipersensitivitas.
Pasien yang sudah toleran terhadap opioid adalah pasien yang setiap hari mendapatkan setidaknya morfin 60 mg, oksikodon oral 30 mg, hidromorfon 8 mg, atau opioid lain dalam dosis ekuivalen selama 1 minggu atau lebih. Ketika menentukan dosis inisial, lebih baik memulai dari dosis perkiraan terkecil untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.[3,8]
Prosedural Sedasi
Untuk prosedural sedasi, fentanil dapat diberikan dengan dosis 0,5-2 mcg/kg/jam melalui infus. Titrasi dosis hingga efek sedasi yang diinginkan tercapai.
Fentanil juga dapat diberikan secara intranasal dengan dosis 1,5 mcg/kg dosis tunggal, dan jika analgesia masih inadekuat dapat diberikan ulang setelah 10 menit dengan dosis 0,75-1,5 mcg/kg. Jika masih dibutuhkan sedasi, pertimbangkan untuk mengganti atau menambah agen sedasi lainnya.[2-4,12]
Adjuvan Anestesi
Dosis fentanil untuk adjuvan anestesi adalah 2-50 mcg/kg/dosis secara IV dosis tunggal. Dosis bisa dimulai dari dosis rendah 2-20 mcg dan berangsur naik hingga 50 mcg. Pasien berusia 65 tahun ke atas perlu mendapatkan dosis rendah.[2,3,8]
Adjuvan Anestesi Regional
Dosis fentanil adalah 50-100 mcg secara IV pelan selama 3-5 menit atau IM dosis tunggal. Pada pasien dengan operasi besar yang berisiko komplikasi, dosis hingga 150 mcg/kg/dosis dapat diberikan dengan menggunakan pelemas otot dan oksigen.[2,3,8]
Modifikasi Dosis
Fentanil digunakan secara hati-hati pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan hati. Pasien dengan kerusakan hati berat tidak boleh mengonsumsi fentanil.
Gangguan Fungsi Hati
Secara umum tidak ada pengaturan dosis spesifik mengenai dosis fentanil pada kondisi ini, namun obat tetap harus digunakan secara hati-hati. Pasien dengan gangguan fungsi hati ringan dan sedang sebaiknya mendapatkan dosis fentanil transdermal setengah dari dosis umum. Penggunaan fentanil dihindari pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat.[3,4]
Gangguan Fungsi Ginjal
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal membutuhkan penurunan dosis. Secara umum tidak ada pengaturan dosis spesifik mengenai dosis fentanil pada kondisi ini. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan dan sedang sebaiknya mendapatkan dosis fentanil transdermal setengah dari dosis umum.[3,4]
Penulisan pertama oleh: dr. Amelia Febrina