Formulasi Metamizole
Formulasi metamizole tersedia dalam bentuk oral dan injeksi. Kedua sediaan tersebut sudah tersedia di Indonesia. Obat ini sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Metamizole disimpan pada tempat yang kering dengan suhu sekitar 25-30°C.
Bentuk Sediaan
Bentuk sediaan oral metamizole terdiri dari tiga jenis, yaitu tablet/kaplet 500 mg dan sirup 250 mg/5 mL. Sedangkan dalam bentuk cairan untuk injeksi, metamizole tersedia dalam konsentrasi 250 mg/mL, 500 mg/mL, dan 1 g/mL.[2,13]
Cara Penggunaan
Metamizole dalam bentuk oral sebaiknya dikonsumsi sesudah makan. Pemberiannya sesuai dosis yang dianjurkan. Untuk pasien anak, metamizole dapat diberikan menggunakan sendok obat, untuk sediaan sirup, dan pipet untuk sediaan drops.[13,14]
Metamizole dalam bentuk injeksi diberikan pada pasien yang mengalami kesulitan atau tidak dapat mengonsumsi obat oral, misalnya pada pasien dengan penurunan kesadaran yang dinilai melalui score glasgow coma scale, dan juga kepada pasien setelah operasi.[2,13]
Cara Penyimpanan
Metamizole sediaan oral dan injeksi harus disimpan dalam tempat yang rapat dan terlindung dari sinar matahari dengan suhu <25 derajat Celsius.[15,16]
Kombinasi Dengan Obat Lain
Kombinasi lebih dari satu analgesik dengan mekanisme kerja berbeda dapat menghasilkan efek analgesik yang lebih efektif dan membatasi efek samping yang timbul. Terdapat sediaan kombinasi antara metamizole dengan obat lain, seperti buthylhyoscine, kafein, tiamin, dan sianokobalamin.
Studi menunjukkan bahwa pemberian metamizole bersama dengan obat morfin dan obat-obat antiinflamasi nonsteroid meningkatkan efek antinosiseptif.[3,14]
Kombinasi metamizole dan morfin meningkatkan efek antinosiseptif secara signifikan dibandingkan dengan pemberian morfin atau metamizole saja. Kombinasi tersebut juga mengakibatkan konsentrasi maksimal morfin dalam plasma (Cmax) meningkat hingga tiga kali lipat.[3,14]
Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka