Efek Samping dan Interaksi Obat Desfluran
Efek samping desfluran dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, respirasi, neurologi, neuromuskular, dan dapat mencetuskan malignant hyperthermia, yang dipengaruhi oleh dosis, konsentrasi absolut, dan kecepatan peningkatan konsentrasi. Desfluran berinteraksi dengan obat-obat muscle relaxant.[11]
Efek Samping
Efek samping desfluran bergantung pada besarnya dosis, konsentrasi absolut desfluran, dan kecepatan peningkatan konsentrasi. Semakin cepat peningkatan konsentrasi, maka semakin besar efek yang terjadi.[11]
Efek Sistem Kardiovaskular
Desfluran, sama seperti sevofluran dan isofluran, merupakan vasodilator poten dan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dengan mengurangi resistensi vaskular sistemik. Hal ini akan dikompensasi oleh tubuh dengan meningkatkan denyut jantung sehingga cardiac output terjaga.[1,11]
Efek Sistem Respirasi
Desfluran lebih dapat menyebabkan depresi pernapasan, iritasi jalan napas, dan bronkospasme jika dibandingkan dengan anestesi inhalasi lainnya.[6]
Efek Sistem Neurologi
Desfluran menyebabkan dilatasi pembuluh darah arteri serebral dan menyebabkan penurunan metabolisme serebral. Desfluran juga menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Peningkatan tekanan intrakranial ini dapat diatasi dengan metode hiperventilasi dan hipokapnia pada pasien seiring dengan dipertahankannya autoregulasi karbon dioksida.[1,11]
Pada aktivitas electroencephalogram (EEG) tampak gelombang depresi yang bergantung pada dosis penggunaan desfluran. Ketika digunakan untuk pemeliharaan anestesi pada populasi anak-anak setelah diberikan induksi anestesi dengan agen inhalasi lain, desfluran dikaitkan dengan peningkatan timbulnya delirium.[1,11]
Efek Sistem Neuromuskular
Desfluran memberikan efek relaksasi otot yang bergantung dosis jika dibandingkan dengan isofluran. Salah satu masalah utama terkait administrasi agen anestesi terhalogenasi pada pasien obstetri adalah terjadi penurunan tonus otot uterus, sehingga meningkatkan risiko terjadinya perdarahan postpartum. Sebuah studi in vitro menunjukkan bahwa desfluran dan sevofluran menekan kontraksi miometrium pada tingkat yang sama.[14]
Malignant Hyperthermia
Malignant hyperthermia adalah keadaan mengancam nyawa dimana terjadi hiperaktivitas metabolisme yang melibatkan otot skeletal. Pencetus utama malignant hyperthermia adalah agen anestesi inhalasi volatil, termasuk desfluran dan obat muscle relaxant seperti suksinilkolin.[15]
Keadaan hipermetabolisme ini menyebabkan peningkatan produksi karbon dioksida, asidosis metabolik dan respiratorik, konsumsi oksigen yang meningkat, produksi panas, aktivasi sistem saraf simpatis, hiperkalemia, disseminated intravascular coagulation, hingga gagal organ. Gambaran klinis malignant hyperthermia berupa peningkatan kadar karbon dioksida end-tidal, takikardia, kekakuan otot, takipnea, dan hiperkalemia.[15]
Agen anestesi inhalasi poten seperti desfluran, sevofluran, dan isofluran dapat mencetuskan malignant hyperthermia dengan mekanisme yang sama seperti halotan, tetapi onset timbulnya reaksi lebih lama (delayed onset). Terdapat bukti bahwa semakin besar dosis yang diberikan maka risiko terjadinya malignant hyperthermia semakin besar.[16]
Interaksi Obat
Desfluran memberikan potensi yang lebih besar pada obat-obatan penghambat neuromuskular non-depolarizing dengan kadar yang lebih besar daripada isofluran, sehingga meningkatkan efek relaksasi otot skeletal. Waktu respon menjadi 90% lebih lama setelah pemberian vecuronium dan mivacurium dengan desfluran dibandingkan dengan isofluran.[1]
Desfluran juga meningkatkan efek rocuronium lebih besar daripada sevofluran, isofluran, dan anestesi intravena.[11]
Epinefrin dapat diberikan secara aman dengan dosis hingga 4,5 μg/kgBB, karena desfluran tidak membuat miokardium menjadi lebih peka terhadap efek aritmogenik epinefrin dan tidak menimbulkan aritmia ventrikular prematur.[3,5]
Obat-obatan golongan benzodiazepin seperti midazolam dengan dosis 25‒50 µg/kgBB dapat mengurangi MAC desfluran hingga 16%. Sementara, obat golongan opioid seperti fentanil dengan dosis 3‒6 µg/kgBB dapat mengurangi MAC desfluran hingga 50%.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini