Farmakologi Desfluran
Farmakologi desfluran adalah sebagai agen anestesi umum, yang dapat menimbulkan efek amnesia, penurunan kesadaran, dan imobilitas terhadap rangsang nyeri. Efek tersebut bersifat reversibel setelah pemberian anestesi dihentikan.[1-3]
Farmakodinamik
Desfluran sebagai anestesi umum, bekerja pada berbagai organ termasuk sistem kardiovaskular, respirasi, neurologi, dan hepatorenal.[1]
Sistem Kardiovaskular
Terdapat dua tipe efek desfluran pada sistem kardiovaskular, yaitu efek langsung dan respon sementara yang melibatkan sistem saraf simpatis. Efek langsung berupa penurunan kontraktilitas miokard, cardiac output, dan tekanan darah. Sama seperti isofluran, desfluran menyebabkan vasodilatasi sehingga terjadi penurunan resistensi vaskular sistemik dan tekanan darah arterial sesuai dengan dosis yang diberikan.[1]
Aktivasi sistem saraf simpatis dapat terjadi akibat stimulasi reseptor saluran pernapasan bagian atas. Peningkatan cepat dari konsentrasi desfluran akan mengaktivasi sistem β-adrenergik dan terjadi peningkatan tekanan darah, detak jantung dan kadar katekolamin secara signifikan diperantarai oleh lepasnya adrenalin dan noradrenalin dalam plasma.[1,5]
Besarnya stimulasi simpatis bergantung pada konsentrasi absolut desfluran dan peningkatan konsentrasi tersebut. Semakin cepat peningkatan konsentrasi, maka semakin besar stimulasi simpatis yang terjadi. Terdapat bukti bahwa respon simpatis akan kembali normal dalam beberapa menit dan pengulangan selanjutnya tidak memberikan respon yang sama.[1,5]
Respon simpatis dapat dicegah dengan meningkatkan konsentrasi desfluran secara perlahan yaitu 0,5‒1% setiap 2‒3 napas. Pemberian alfentanil, fentanil, sufentanil, clonidine, atau obat-obatan penghambat β-adrenergik sebelumnya dapat meminimalisir efek simpatis dan kardiovaskular.[1,5]
Sistem Respirasi
Desfluran dapat menyebabkan depresi pernapasan, iritasi jalan napas, dan bronkospasme. Sebuah penelitian pada sukarelawan sehat, konsentrasi desfluran 1,66 MAC dengan atau tanpa nitrous oxide menghasilkan penurunan volume tidal yang bergantung pada dosis dengan peningkatan frekuensi pernapasan.[6]
Desfluran dapat mengiritasi saluran pernapasan jika diberikan dengan konsentrasi tinggi (1‒1,5 MAC). Iritasi jalan napas, batuk, tahanan pada pernapasan, dan spasme laring tidak terjadi pada konsentrasi end-tidal kurang dari 5,4% (1 MAC).[6]
Ambang iritasi jalan napas dipengaruhi oleh usia, penggunaan obat-obatan opioid, dan riwayat merokok. Pemberian fentanil 1 μg/kgBB dapat mengurangi insiden iritasi jalan napas secara signifikan dan mengurangi batuk sebanyak 80%.[7]
Sistem Neurologi
Efek desfluran terhadap sistem neurologi menyerupai isofluran. Terjadi penurunan resistensi vaskular serebri dan peningkatan tekanan intrakranial pada keadaan normotensi dan normokapnia. Desfluran merupakan vasodilator serebri yang bergantung pada dosis.[1,5]
Pada konsentrasi >1,5 MAC efek vasodilatasi desfluran melebihi halothane. Untuk mengkompensasi turunnya resistensi vaskular serebri, terjadi penurunan cerebral metabolic rate of oxygen (CMRO2) yang menyebabkan vasokonstriksi serebri dan peningkatan cerebral blood flow.[1,5]
Produksi cairan serebrospinal meningkat sedikit lebih banyak pada penggunaan desfluran dibandingkan isofluran. Pada pasien yang dicurigai mengalami peningkatan tekanan cairan serebrospinal, desfluran harus diberikan pada konsentrasi 0,8 MAC atau kurang dengan induksi oleh barbiturat dan hiperventilasi hingga terjadi dekompresi serebri.[1]
Pada pasien overweight dan obesitas yang menjalani operasi kraniotomi dengan anestesi desfluran, efek pemulihan kognitif pascaoperasi dan pH kembali normal lebih cepat daripada sevofluran.[8]
Sistem Hepatorenal
Penelitian pada manusia belum menunjukkan adanya bukti terjadi kerusakan hepar akibat desfluran. Tidak adanya efek hepatotoksik sesuai dengan biodegradasi desfluran yang minimal, aliran pembuluh darah arteri hepar yang terus berlangsung, dan eliminasi yang cepat setelah anestesi dihentikan.[1]
Sebuah penelitian memaparkan bahwa biodegradasi desfluran tidak menghasilkan ikatan kovalen atom fluorida sehingga mengurangi hepatotoksisitas. Tidak ada bukti bahwa desfluran memberikan efek nefrotoksik. Namun, seiring dengan penurunan cardiac output, dapat terjadi penurunan kadar filtrasi glomerulus dan urine output.[1,5]
Farmakokinetik
Desfluran memiliki potensi anestesi yang rendah sehingga menyebabkan nilai minimum alveolar concentration (MAC) yang lebih tinggi. MAC dari desfluran akan menurun sesuai dengan bertambahnya usia. Farmakokinetik desfluran dipengaruhi oleh daya larut zat dalam darah, aliran darah alveolar, dan perbedaan tekanan parsial antara udara dalam alveolus dan pembuluh darah vena.[1,5]
Absorpsi
Desfluran yang masuk ke dalam saluran pernapasan akan diabsorpsi melalui alveolus. Absorpsi desfluran dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu daya larut zat dalam darah, aliran darah alveolar, dan perbedaan tekanan parsial antara udara dalam alveolus dan pembuluh darah vena.[5,9]
Desfluran memiliki daya larut blood/gas terendah jika dibandingkan dengan anestesi inhalasi lainnya, yaitu sebesar 0,42. Semakin rendah daya larut blood/gas sebuah zat, memungkinkan konsentrasi zat anestesi dalam alveolus hampir sama dengan konsentrasi zat saat inspirasi, sehingga memberikan efek anestesi yang lebih cepat dengan kontrol yang tepat pada kedalaman anestesi dan waktu pemulihan yang lebih cepat.[1]
Distribusi
Distribusi desfluran ke organ dan jaringan ditentukan oleh tiga faktor yaitu; daya larut jaringan terhadap zat anestesi, aliran darah jaringan, dan perbedaan tekanan parsial antara arteri dan jaringan. Jaringan dengan perfusi tinggi seperti otak, jantung, hepar, ginjal, dan organ endokrin mendapatkan jumlah konsentrasi zat anestesi lebih banyak dan lebih dulu dibanding jaringan lainnya.[5]
Daya larut yang sedang dan volume yang kecil membuat jaringan tersebut mencapai keadaan stabil (steady state) lebih cepat. Jaringan otot dan kulit memiliki perfusi rendah dan volume yang lebih besar, sehingga memiliki waktu uptake beberapa jam. Perfusi dari jaringan lemak menyerupai jaringan otot dan kulit.[5]
Namun, jaringan lemak memiliki kelarutan yang sangat tinggi terhadap zat anestesi, sehingga membutuhkan beberapa hari untuk mencapai steady state. Jaringan tulang, ligamen, gigi, rambut, dan kartilago memiliki perfusi terendah, sehingga uptake zat anestesi tidak signifikan.[5]
Metabolisme
Desfluran mengalami metabolisme pada hepar secara minimal. Tingkat atom fluorida anorganik pada serum dan urin tidak berubah dari keadaan preanestesi.[5,10]
Eliminasi
Setelah pemberian desfluran dihentikan, desfluran dieliminasi dari otak dan tubuh melalui sirkulasi darah ke ruang alveolar melalui arteri dan vena paru-paru, sehingga memungkinkan paru-paru untuk kembali berventilasi dengan udara normal. Waktu paruh eliminasi fase cepat desfluran berkisar antara 0,5‒3,4 menit.[7]
Jika dibandingkan dengan agen terhalogenasi kuat lainnya, desfluran tidak terdegradasi secara in vitro dan in vivo. Biodegradasi desfluran kira-kira 1/10 dari isofluran.[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini