Indikasi dan Dosis Etil Klorida
Indikasi etil klorida adalah sebagai anestesi dan analgesik lokal. Etil klorida dapat digunakan sebagai anestesi sebelum injeksi dan tindakan bedah minor, atau sebagai analgesik sementara pada kasus cedera otot ringan dan nyeri myofascial. Dosis etil klorida berbeda sesuai masing-masing indikasi.
Anestesi untuk Mengurangi Nyeri Prosedural
Etil klorida dapat diberikan sebagai bagian dari manajemen nyeri prosedural, misalnya sebelum melakukan injeksi pada anak, bedah minor, atau dermabrasi.
Untuk penggunaan sebelum injeksi, semprotkan etil klorida dengan jarak 10 cm selama 2–3 detik. Setelah itu, bersihkan area kulit dan lakukan injeksi. Sebelum prosedur bedah minor, semprotkan etil klorida dengan jarak 5–10 cm selama beberapa detik. Penyemprotan dilakukan hingga are kulit berwarna putih, tetapi jangan sampai terjadi pembekuan pada kulit.
Untuk dermabrasi, lakukan penyemprotan etil klorida dengan jarak 5–10 cm, selama 20–30 detik. Hindari daerah kulit yang mengalami abrasi atau luka terbuka.[6,10,11]
Bukti Klinis Penggunaan Etil Klorida untuk Nyeri Prosedural
Sebuah randomized controlled trial (RCT) oleh Rao, et al. pada tahun 2019 untuk mencari tahu efikasi etil klorida terhadap nyeri saat pungsi vena (venepuncture). Partisipan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok plasebo yang menerima air suling, kelompok 1 kali penyemprotan etil klorida, dan kelompok 2 kali penyemprotan etil klorida. Nyeri pungsi vena dinilai menggunakan skala numerik dari angka 0–100.
RCT mendapatkan kelompok dua kali penyemprotan etil klorida mengalami rasa nyeri yang paling rendah. Selain itu, penggunaan etil klorida dapat menurunkan nyeri sebanyak 58%. Pada RCT ini, nyeri paling rendah didapatkan saat penyemprotan dilakukan 2 kali, masing-masing selama 5 detik, dengan jarak 5 cm secara tegak lurus dari kulit.[12]
RCT lain dilakukan oleh Tank, et al. pada tahun 2021 menilai pengaruh etil klorida terhadap persepsi nyeri pasien saat dilakukan negative pressure wound therapy (NPWT). RCT mendapatkan nyeri postprosedur yang lebih rendah secara bermakna pada kelompok etil klorida, dibandingkan plasebo. Penggunaan etil klorida terbukti bermanfaat dalam mengurangi nyeri terkait NPWT.[13]
Analgesik untuk Nyeri Otot
Etil klorida dapat digunakan sebagai counterirritant dalam pengelolaan nyeri myofasial dan ketegangan otot. Etil klorida digunakan sebagai bagian dari tata laksana nyeri punggung bawah akibat ketegangan otot, tortikolis, bursitis bahu, dan nyeri myofascial. Efek analgesik etil klorida memfasilitasi mobilisasi dini dan pemulihan fungsi otot.
Semprotkan etil klorida dalam jarak sekitar 15–30 cm dengan arah sapuan paralel. Lanjutkan sampai seluruh area otot yang diinginkan telah terkena. Semprotan diberikan dari perlekatan otot di atas titik pemicu, sepanjang otot, dan distal dari akhir perlekatan otot. Lakukan penyemprotan hingga kulit membeku.
Lakukan peregangan otot secara pasif selama pemberian semprotan. Tingkatkan kekuatan secara bertahap. Saat otot rileks, angkat dengan lembut sambil menambah panjang regangan. Hal ini diperlukan untuk mencapai panjang otot normal agar sepenuhnya menonaktifkan titik pemicu dan menghilangkan rasa sakit. Penyemprotan dapat diulang kembali, bila dibutuhkan.[4,6,10]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra