Pengawasan Klinis Tazobactam
Pengawasan klinis yang diperlukan pada penggunaan tazobactam mayoritas terkait dengan kemungkinan efek samping. Beberapa parameter laboratorium yang perlu diawasi adalah fungsi hematopoietik, elektrolit, fungsi ginjal, fungsi koagulasi, dan urinalisis. Pada pasien dengan gangguan ginjal atau menjalani hemodialisis, dosis obat perlu disesuaikan tergantung nilai klirens kreatininnya.
Pada awal pemberian, perlu dilakukan pengawasan terkait tanda anafilaksis dan bentuk hipersensitivitas lainnya. Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap cephalosporin, penicillin, atau antibiotik beta laktam lainnya, memiliki risiko mengalami hipersensitivitas terhadap tazobactam juga.[2,7]
Bila terjadi overdosis, tanda dan gejala yang muncul antara lain mual, muntah, diare, hingga kejang. Tata laksana overdosis bersifat simptomatik dan suportif. Tindakan hemodialisa dapat mengurangi kelebihan konsentrasi obat di serum.[7]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri