Efek Samping dan Interaksi Obat Mebendazole
Efek samping mebendazole umumnya gangguan gastrointestinal, seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare. Risiko efek samping meningkat pada lansia, penderita gangguan liver, dan/atau gangguan ginjal. Interaksi obat mebendazole dengan obat lain terutama perubahan konsentrasi obat yang diabsorpsi.[1,10]
Efek Samping
Efek samping yang dapat disebabkan oleh mebendazole adalah:
- Nyeri perut, diare, mual, dan muntah
- Pruritus, urtikaria, angioedema, dan kebotakan
- Batuk dan cegukan
- Hipotensi, hipoglikemia
- Kejang, dizziness, paraesthesia, dan baal
- Anemia, leukopenia, agranulositosis, trombositopenia
- Gangguan fungsi liver
- Hematuria[1,10]
Interaksi Obat
Interaksi obat dapat menyebabkan penurunan metabolisme mebendazole, penurunan atau peningkatan konsentrasi mebendazole dalam plasma, dan peningkatan risiko efek samping mebendazole.
Tabel 2. Interaksi Obat Mebendazole
Interaksi Obat | Penggunaan Bersama Obat |
Menurunkan metabolisme mebendazole | Amiodaron, Amodiakuin, Atazanavir |
Menurunkan konsentrasi mebendazole dalam plasma | Carbamazepine, Ceritinib, Chloroquine, Cimetidine, Clarithromycin, Clotrimazole, Cyclosporine, Dihydroergotamine, Diltiazem, Doxycycline, Erythromycin, Fluconazole, Hydroxychloroquine, Imatinib, Itraconazole, Ketoconazole, Lovastatin, Mitotane, Phenytoin, Primakuin, Verapamil |
Meningkatkan konsentrasi mebendazole dalam plasma | Asam Fusidat, Phenobarbital, Rifampisin |
Meningkatkan risiko efek samping mebendazole | Bevacizumab, Cyclophosphamide, Trastuzumab |
Meningkatkan konsentrasi obat lain dalam plasma | Colchicine, Doxorubicin, Rifaximin, Vincristine |
Meningkatkan risiko sindrom Stevens Johnson | Metronidazole |
Sumber: dr. Hudiyati Agustini, 2021.[9,10]