Pengawasan Klinis Mebendazole
Pengawasan klinis penggunaan mebendazole terdiri dari pengawasan hasil terapi dan pengawasan efek samping. Mebendazole digunakan untuk terapi helmin dengan durasi maksimal 3 hari, atau lebih lama jika diperlukan.[1,9]
Durasi terapi mebendazole tergantung helmin yang menginfeksi, yaitu:
- Dosis tunggal selama 1 hari: cacing kremi (Enterobius vermicularis)
- Dosis 2 kali/hari selama 3 hari: cacing gilig (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), dan Necator americanus
- Dosis 2‒3 kali/hari selama 5 hari: Toxocariasis (visceral larva migrans) dan giardiasis
- Dosis tunggal 1 hari dan diulang 2 minggu kemudian: filariasis[1,5,9]
Pengawasan Hasil Terapi
Pasien sebaiknya melakukan pemeriksaan telur cacing pada feses setelah mendapatkan terapi mebendazole selama 3‒4 minggu. Jika terapi belum berhasil maka pasien diberikan dosis kedua.[1,9]
Pengawasan Efek Samping
Penggunaan mebendazole dapat menyebabkan efek samping yang berat jika diberikan dalam jangka waktu lama. Efek samping tersebut meningkat pada populasi lansia, gangguan liver, dan gangguan ginjal. Pengawasan yang membutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium di antaranya:
- Hematologi: anemia, leukopenia, agranulositosis, trombositopenia
- Kadar gula darah: hipoglikemia
- Fungsi liver: peningkatan bilirubin, SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase), dan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase)
- Urinalysis: hematuria[1,10,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini