Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Dapsone
Penggunaan dapsone pada kehamilan, seperti umumnya obat-obat golongan sulfon, dikontraindikasikan pada kehamilan. Oleh karena itu, penggunaan dapsone pada kehamilan sebaiknya dihindari, kecuali jika potensi keuntungannya melebihi risikonya. Dapsone termasuk kategori B2 berdasarkan TGA, dan kategori C berdasarkan FDA. Pada ibu menyusui, dapsone diekskresikan melalui air susu ibu dalam jumlah yang cukup signifikan.[4,5,9,18]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan Therapeutic Good Administration (TGA), penggunaan dapsoe pada kehamilan termasuk kategori B2. Kategori B2 berarti hanya terdapat studi pada ibu hamil dan wanita usia reproduksi dengan jumlah sampel terbatas dan tidak ditemukan peningkatan frekuensi kecacatan janin atau efek buruk lainnya pada janin. Studi reproduksi hewan untuk dapsone belum pernah dilakukan.[5,18]
Berdasarkan kategori Food and Drug Administration (FDA), dapsone termasuk kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4,9]
Secara umum, obat-obat golongan sulfon termasuk dapsone tidak dianjurkan diberikan pada kehamilan. Penggunaan dapsone pada kehamilan sebaiknya dihindari kecuali jika menurut penilaian dokter potensi keuntungannya, seperti sebagai terapi lepra, melebihi risikonya.[4,5,9]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada ibu menyusui, dapsone diekskresikan melalui air susu ibu dalam jumlah yang cukup signifikan. Reaksi hemolitik bisa terjadi pada neonatus, sehingga harus dipertimbangkan untuk menghentikan pemberian air susu ibu atau menghentikan pemberian obat, tergantung dari pentingnya dapsone untuk ibu.[5,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini