Efek Samping dan Interaksi Obat Ganciclovir
Efek samping ganciclovir yang fatal dapat mencakup perforasi gastrointestinal, gagal organ, pankreatitis, dan sepsis. Interaksi obat ganciclovir dapat terjadi dengan didanosine, zidovudin, probenecid, dan imipenem-cilastatin.[6]
Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi pada tata laksana ganciclovir intravena adalah mielosupresi, meskipun umumnya bersifat reversibel. Risiko mielosupresi meningkat jika ganciclovir diberikan bersamaan dengan zidovudin.[10,13]
Efek Samping Umum
Beberapa efek samping umum ganciclovir adalah:
- Gastrointestinal: gangguan hepar, stomatitis aftosa, konstipasi, dispepsia
- Hematologi dan sistem limfatik: pansitopenia
- Respirasi: batuk, dispnea
- Neurologi: mimpi yang aneh, ansietas, konfusi, depresi, pusing, mulut kering, insomnia, kejang, somnolens, tremor
- Integumen: alopecia, kulit kering
- Sistem indra: gangguan penglihatan, gangguan pengecap, tinitus, gangguan vitreous
- Metabolik: peningkatan kreatinin, peningkatan enzim hepar, penurunan berat badan
- Kardiovaskular: hipertensi, flebitis, vasodilatasi
- Urogenital: penurunan klirens kreatinin, gagal ginjal, sering berkemih
- Muskuloskeletal: arthralgia, kram, myalgia, myasthenia
- Lainnya: pembesaran abdomen, asthenia, nyeri dada, edema, sakit kepala, nyeri di lokasi injeksi, inflamasi, malaise
- Berpotensi fatal: perforasi gastrointestinal, gagal organ multipel, pankreatitis, dan sepsis[6,10,13]
Ablatio Retina:
Ablatio retina telah dilaporkan pada pasien retinitis CMV, baik sebelum ataupun setelah terapi dengan ganciclovir. Ablatio retina dilaporkan terjadi pada 11% pasien yang mendapat sediaan intravena dan 8% pasien yang mendapat kapsul.[6]
Efek Samping pada Pasien HIV
Pada pasien dengan HIV, telah dilaporkan efek samping berikut:
- Gastrointestinal: diare, anoreksia, muntah
- Hematologi dan sistem limfatik: leukopenia, anemia, trombositopenia
- Neurologi: neuropati
- Terkait kateter: infeksi kateter, sepsis kateter
- Lainnya: berkeringat, pruritus, demam, infeksi, menggigil, sepsis[6]
Efek Samping pada Resipien Transplantasi
Pada resipien transplantasi, uji klinis menunjukkan risiko neutropenia dan trombositopenia.[6]
Data Pasca Pemasaran
Efek samping lain yang didapat dari data pasca pemasaran adalah:
- Imunologi: reaksi alergi, anafilaksis
- Respirasi: bronkospasme, fibrosis pulmonal
- Kardiologi: henti jantung, abnormalitas konduksi jantung, Torsade de Pointes, ventricular tachycardia
- Gastrointestinal: kolelitiasis, kolestasis, gagal hati, hepatitis, ulserasi gastrointestinal
- Neurologi: disfasia, ensefalopati, reaksi ekstrapiramidal, kelumpuhan fasial, halusinasi, hipertensi intrakranial, iritabilitas, hilang ingatan, hilang penciuman, paralisis saraf okulomotor, stroke
- Mata: katarak, mata kering
- Kulit: dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson
- Hematologi: anemia hemolitik, sindrom hemolitik uremik
- Reproduksi: infertilitas, hipotrofi testis
- Laboratorium: peningkatan trigliserida, hiperkalsemia, hiponatremia[6]
Interaksi Obat
Ganciclovir memiliki beberapa potensi interaksi obat apabila digunakan bersamaan dengan obat lain. Beberapa contoh interaksi obat yang dapat terjadi adalah:
Zidovudin: meningkatkan risiko toksisitas hematologi, utamanya neutropenia dan anemia
- Didanozine: meningkatkan konsentrasi didanosine dalam serum
Probenecid: menurunkan klirens renal dari ganciclovir
- Imipenem-cilastatin: meningkatkan risiko terjadinya kejang generalisata
- Obat-obatan yang dapat menghambat replikasi sel yang membelah secara cepat, misalnya dapson, pentamidine, vincristine, vinblastine, adriamycin, dan amphotericin B: meningkatkan risiko toksisitas[6,10,13]