Efek Samping dan Interaksi Obat Peginterferon Alfa-2b
Efek samping peginterferon alfa-2b yang paling perlu diwaspadai adalah gangguan neuropsikiatri, infeksi, iskemik, atau autoimun yang mungkin timbul dan kadang dapat mengancam nyawa. Sementara itu, interaksi obat yang paling sering terjadi adalah pada penggunaan bersama obat yang dimetabolisme oleh sitokrom P450.[1,3,4]
Efek Samping
Efek samping peginterferon alfa-2b yang termasuk dalam “black box warning” FDA adalah gangguan neuropsikiatri, iskemik, infeksi, ataupun autoimun yang mungkin bisa mengancam nyawa. Beberapa efek samping berdasarkan sistem organ yang terpengaruh adalah:
- Umum: gejala flu, lelah, demam, menggigil, anafilaksis
- Sistem kardiovaskular: hipotensi, aritmia supraventrikular, takikardia ventrikular, kardiomiopati, angina pektoris, infark miokardium
- Sistem endokrin: hiperglikemia, hipotiroid, hipertiroid, hipertrigliseridemia
- Sistem oftalmologi: penurunan tajam penglihatan, kebutaan, edema makula, perdarahan retina, serous retinal detachment, neuritis optikus, edema papil, cotton-wool spots, trombosis pada arteri dan vena retina
- Sistem integumen: urtikaria, angioedema, sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, ruam, alopecia, pruritus, kulit kering
- Sistem limfatik dan hematologi: neutropenia, anemia, leukopenia
- Sistem gastrointestinal: mual, muntah, diare, nyeri perut, mulut kering, dispepsia, hepatomegali, gangguan fungsi hati
- Sistem respirasi: batuk, faringitis, rhinitis
- Sistem muskuloskeletal: myalgia, arthralgia
- Sistem saraf: nyeri kepala, pusing, paraesthesia
- Psikiatri: insomnia, ansietas, iritabilitas, gangguan emosi[1,3,4]
Interaksi Obat
Peginterferon alfa-2b dapat meningkatkan efek samping telbivudine dan zidovudine. Pemantauan darah lengkap dan efek penekanan sumsum tulang perlu dilakukan bila peginterferon alfa-2b diberikan bersamaan dengan obat tersebut. Peginterferon alfa-2b juga dapat meningkatkan risiko toksisitas desipramine dan thioridazine.
Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan konsentrasi serum teofilin, methadone, dan imunosupresan seperti cyclosporine, sirolimus, dan tacrolimus. Pemantauan ketat perlu dilakukan pada pasien yang mendapat peginterferon alfa-2b bersamaan dengan obat tersebut.[1,3,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini