Efek Samping dan Interaksi Obat Fluorouracil
Efek samping fluorouracil atau 5-fluorourasil yang paling sering adalah alopesia, diare, stomatitis, dan dermatitis. Interaksi obat fluorouracil yang harus dihindari adalah yang dapat meningkatkan efek toksisitas fluorouracil, seperti pemberian bersama dengan flucytosine dan capecitabine.[3,8]
Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan oleh obat fluorouracil dapat ringan maupun fatal, bergantung pada masing-masing individu. Efek sampai fluorouracil antara lain:
Alopecia, diare, stomatitis, mucositis, dermatitis
Hand-foot syndrome[3,8]
Efek samping hand-foot syndrome (palmar-plantar erythrodysesthesia atau hand-foot skin reaction) dapat terjadi pada pemberian infus fluorouracil terus menerus. Reaksi kulit ini dapat hilang secara bertahap dalam 5‒7 hari setelah pemberian fluorouracil dihentikan. Pemberian vitamin B6 (piridoksin) sebanyak 50–150 mg secara oral mungkin dapat mencegah terjadinya kondisi tersebut.[3,8]
Interaksi Obat
Pemberian bersama dengan calcium folinate (leucovorin Ca), dosis 400 mg/m2 setiap 2 minggu, dapat memperkuat efek kerja fluorouracil. Pemberian antioksidan, seperti vitamin A dan vitamin E, dapat meningkatkan potensi fluorouracil dan menurunkan toksisitas fluorouracil.
Sementara, beberapa obat yang memiliki interaksi buruk jika digunakan bersamaan dengan fluorouracil adalah:
- Vaksin oral adenovirus tipe 4 dan 7 serta vaksin influenza bersamaan dengan fluorouracil dapat meningkatkan risiko infeksi. Pemberian vaksin sebaiknya dilakukan 3 bulan setelah selesai pemberian fluorouracil
- Pemberian bersama dengan deferiprone, erdafitinib, germanium, palifermin, siponimod, tinidazole, dan tofacitinib dapat meningkatkan efek terapi satu sama lain sehingga dapat menimbulkan toksisitas
- Pemberian bersama dengan obat antithrombin III atau antikoagulan akan meningkatkan risiko perdarahan
- Natrium diklofenak memiliki risiko peningkatan enzim hepar, sehingga dosis maksimal diklofenak jika diberikan bersama fluorouracil dianjurkan 2 kali 50 mg/hari
- Leucovorin dapat meningkatkan efek toksisitas dari fluorouracil
- Oxaliplatin juga dapat meningkatkan efek terapi satu sama lain, sehingga mungkin terjadi QT interval prolonged
- Hindari pemberian flucytosine dan capecitabine bersamaan dengan fluorouracil karena merupakan obat yang serupa, sehingga dapat meningkatkan efek toksisitas fluorouracil[3,9]
Sarankan pasien untuk mencatat obat-obat, termasuk obat herbal, yang rutin dipakai dan diberikan kepada dokter saat berkonsultasi. Hal ini untuk mencegah terjadinya pemberian obat yang berpotensi sama. Ingatkan pasien agar tidak memulai, memberhentikan, atau mengubah dosis sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.[3,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini