Pendahuluan Betahistine
Betahistine merupakan obat yang digunakan dalam penatalaksanaan vertigo. Obat ini juga telah digunakan dalam pengelolaan penyakit Meniere dan tinitus. Betahistine bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah ke regio koklea dan mengurangi tekanan endolimfatik. Betahistine tersedia hanya dalam bentuk oral dan biasanya digunakan dalam dosis 24 mg hingga 48 mg setiap hari.[1,2]
Betahistine adalah agonis reseptor histamin H1 lemah dan antagonis reseptor histamin H3 kuat. Penelitian telah menunjukkan bahwa betahistine mencapai konsentrasi plasma puncak dalam waktu sekitar 1 jam dan memiliki waktu paruh plasma sekitar 3,5 jam. Efek terapi vestibular dilaporkan bertahan sekitar 3-4 jam. Betahistine kerap digunakan dalam pengelolaan penyakit Meniere dan vertigo.[2]
Penggunaan betahistine pada kehamilan, ibu menyusui, dan anak berusia di bawah 18 tahun harus mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko pada masing-masing pasien. Hal ini karena masih belum ada basis bukti ilmiah yang cukup untuk menjamin keamanan dan efikasinya pada populasi tersebut. Penggunaan betahistine juga tidak disarankan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien dengan ulkus peptikum, dan pasien dengan pheochromocytoma.[3]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Betahistine
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antivertigo[4,5] |
Subkelas | Antihistamin H3[4,5] |
Akses | Resep[4,5] |
Wanita hamil | Kategori TGA: B2[6] |
Wanita menyusui | Belum terdapat cukup data terkait ekskresi betahistine ke ASI[3] |
Anak-anak | Belum diketahui keamanan dan efikasinya pada populasi berusia di bawah 18 tahun[3] |
Infant | |
FDA | Not approved[7] |