Kontraindikasi dan Peringatan Phenelzine
Kontraindikasi phenelzine adalah pasien dengan pheochromocytoma, gagal jantung kongestif, gangguan liver, dan gangguan ginjal. Perhatian khusus perlu diberikan pada pasien dengan riwayat percobaan bunuh diri, pasien dengan epilepsi, diskrasia darah, porfiria, diabetes, dan pasien yang mengonsumsi diuretik.
Kontraindikasi
Phenelzine tidak dianjurkan pada pasien dengan pheochromocytoma, gagal jantung kongestif, gangguan liver, dan gangguan ginjal, terutama pasien gagal ginjal stadium akhir. Anak-anak dan pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap phenelzine juga menjadi kontraindikasi. Penggunaan phenelzine harus dihentikan setidaknya 10 hari sebelum prosedur operasi, khususnya operasi dengan anestesi umum.[2,6,8]
Peringatan
Pemberian phenelzine perlu diperhatikan pada pasien dengan riwayat percobaan bunuh diri, epilepsi, diskrasia darah, porfiria, diabetes, dan pengobatan antihipertensi. Pada pasien diabetes, phenelzine dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga berpotensi menurunkan kebutuhan dosis obat antidiabetes. Penggunaan phenelzine pada pasien dengan pengobatan antihipertensi meningkatkan risiko hipotensi, sehingga perlu mendapat perhatian khusus.[6,8]
Penurunan dosis secara bertahap perlu dilakukan sebelum menghentikan pengobatan karena dapat menyebabkan sindrom withdrawal. Lemas, mual, muntah, agitasi, dan kejang merupakan beberapa contoh gejala withdrawal dari phenelzine yang umumnya muncul 24–72 jam setelah pengobatan dihentikan.[2,5]